Suara.com - Setelah hengkang dari Partai Golkar, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ikut membidani Partai Berkarya. Di Partai Berkarya, dia duduk sebagai ketua majelis tinggi dan ketua dewan pembina.
Belakangan, muncul wacana dari Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo) akan mengusung Tommy Soeharto menjadi calon presiden periode 2019-2024. Seiring dengan wacana tersebut, nama keluarga Cendana belakangan ini memang kembali sedang menjadi perhatian, terutama setelah mereka menyelenggarakan acara peringatan Supersemar di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017), di tengah momentum pilkada Jakarta. Keluarga Cendana mengundang para kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta beserta ormas-ormas.
Menanggapi wacana Tommy akan diusung menjadi calon presiden, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menekankan bahwa partainya tetap konsisten dengan hasil musyawarah nasional luar biasa Partai Golkar di Bali.
"Kami tidak ada tertarik putra Cendana. Karena kami sudah terikat hasil Munaslub Bali 2016," kata Agung di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (14/3/2017).
Hasil munaslub menegaskan bahwa Partai Golkar akan kembali mendukung Joko Widodo menjadi calon presiden pada pemilu 2019.
Agung menilai meskipun Tommy memiliki kekuatan finansial, hal itu bukan jaminan dia akan mendapatkan dukungan dari publik untuk menjadi pemimpin bangsa.
"Terbukti di pemilu (2014) juga nggak banyak. Saya yakin tidak ada banyak pengaruhnya. Bahwa orang mengenal dia ya. Tapi (nama baik Soeharto) menjadikan elektabilitasnya (Tommy) tinggi, saya tidak melihat bahwa popularitas, ada, tapi antara popularitas dan elektabilitas kan beda," kata dia.
Agung mengungkapkan di internal Partai Golkar saja, nama Tommy tidak terlalu diperhitungkan.
Menurut Agung seandainya Tommy memang benar-benar ingin maju menjadi calon presiden seharusnya tetap aktif di Partai Golkar.
"Kalau dia berniat menjadi calon ya mestinya aktif (di Golkar sebagai kader). Karena dia punya potensi kalau dari dulu dia mau aktif di pengurus, di kegiatan Golkar. Mungkin itu akan terbangun sebuah kepercayaan untuk diusung sebagai capres. Tapi karena selama ini tidak intens ya. On off, on off, ya jadi tidak masuk ke dalam yang diperhitungkan," tuturnya.
Tapi, Agung mengapresiasi jika Tommy ingin maju ke pilpres 2019 tanpa Partai Golkar.
"Tapi boleh-boleh saja (dia diusung partai lain), kita kan nggak bisa larang. Itu kan pribadi," kata dia.
Wakil Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menambahkan Golkar menghormati mengapresiasi jika memang Tommy ingin maju.
"Bagi Golkar, siapapun mau maju jadi capres dari partai lain, saya kira tidak ada masalah," kata Mahyudin.
"Tapi kami lebih fokus berbenah urusan Partai Golkar, agar Golkar tetap eksis dan dicintai oleh rakyat Indonesia terutama untuk menghadapi pemilu 2019," Mahyudin menambahkan.
Direktur Populi Center Usep S. Ahyar punya pertanyaan apakah keluarga Cendana -- sebutan untuk keluarga mantan Presiden Soeharto -- masih diterima masyarakat untuk kembali memimpin Indonesia?
Berita Terkait
- 
            
              Calon Mantu Tommy Soeharto, DJ Patricia Schuldtz Keturunan Mana?
 - 
            
              Biodata dan Profil DJ Patricia Schuldtz yang Dilamar Darma Mangkuluhur
 - 
            
              Profil DJ Patricia Schuldtz, Calon Menantu Tommy Soeharto yang Bertunangan dengan Darma Mangkuluhur!
 - 
            
              Siapa Ibu dari Darma Mangkuluhur? Ini Profil Mantan Istri Tommy Soeharto
 - 
            
              Seberapa Besar Kekayaan Darma Mangkuluhur? Ini Jabatan Mentereng Anak Tommy Soeharto
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              PKB Buka Suara soal Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Begini Katanya
 - 
            
              Penumpang Tewas, Polisi Buru Sopir Ojol yang Kabur usai Tabrakan di Depan DPR, Ini Identitasnya!
 - 
            
              BMKG Prakirakan Hujan Lebat di Sumatera dan Kalimantan, Jawa Waspada Bencana
 - 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional