Suara.com - Sebelas petani Kendeng kembali demonstrasi dengan cara mengecor kedua kaki di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017). Aksi mengecor kedua kaki dengan Semen Gresik dan Semen Indonesia tersebut dilakukan sebagai simbol untuk menggugah Presiden Joko Widodo membantu memperjuangkan hak mereka.
Mereka protes terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, karena keberadaan pabrik tersebut dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Mereka menuntut Presiden Jokowi mencabut izin pabrik yang telah diberikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Hari ini merupakan hari kedua mereka aksi mengecor kedua kaki. Aksi pertama dilakukan pada Senin (13/3/2017) dengan diikuti sepuluh warga.
"Kami akan terus melakukan mencor kaki dengan semen ini sampai Presiden Jokowi mencabut izin pabrik semen (di Rembang)," kata Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng Joko Prianto.
Joko mengatakan jumlah petani yang mengecor kedua kaki dengan semen akan terus bertambah sampai aspirasi mereka didengarkan Presiden Jokowi.
Petani bernama Suharno menambahkan saat ini beberapa petani dari Kabupaten Pati dan Rembang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta untuk ikut aksi yang akan dilanjutkan besok.
"Sore ini ada dua bus berangkat ke Jakarta," kata dia.
Izin kepada Semen Indonesia terbit pada 23 Februari 2017. Dengan demikian, pabrik penambangan karst beroperasi lagi.
Padahal, pada 5 Oktober 2016, Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Peninjauan Kembali Nomor 99 PK/TUN/2016 yang mengabulkan gugatan petani Kendeng untuk mencabut izin lingkungan, pembangunan, dan pertambangan pabrik Semen Indonesia.
Pada 2 Agustus 2016, perwakilan petani Kendeng telah diterima Presiden Jokowi. Sebagai tindaklanjut pertemuan, Jokowi memiinta Kepala Staf Presiden bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengkaji lingkungan serta menunda izin tambang di pegunungan Kendeng.
Berita Terkait
-
Praktik Bisnis Tambang Berkelanjutan Indonesia Dipuji Kancah ASEAN
-
BUMN Ini Sulap Limbah Ternak Sapi Jadi Pundi-pundi Cuan
-
Bye-bye TPA Menggunung! Jombang Kirim 10 Ton RDF Sampah Jadi Bahan Bakar Semen
-
Buwas Out, Saudara Ipar Jokowi Kini Komisaris Utama Semen Indonesia
-
SMGR Raih Validasi Internasional untuk Target Pengurangan Emisi
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?