Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima sejumlah barang yang diberikan oleh Raja Arab Saudi, Raja Salman kepada sejumlah penyelenggara negara di Indonesia. Ada pun barang-barang tersebut adalah dua buah pedang berwarna keemasan, satu buah belati.
"Satu set aksesoris yang terdiri dari jam tangan rolex sky dweller, jam meja rolex desk clock 8235, manset emas merek chopard, ballpoint emas merek chopard, dan tasbih," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2017).
Selain itu, barang lainnya juga adalah berupa satu set aksesoris terdiri dari jam tangan mouawad grande ellips, cincin emas 18 karat bertahtakan sebuah princess cut diamond 3.120 cts dan 16 white diamonds 1.395cts.
"Ada manset bertahtakan satu princess cut diamond 2.130cts, rectagle cut diamond 2.140cts, dan 32 white diamond 2.536cts, ballpoint merk mouawad, dan tasbih hitam," katanya.
Barang-barang berupa hadiah yang diserahkan ke KPK tersebut sebagai bentuk pencegahan tindak pidana korupsi. Nantinya, akan ditindaklanjuti oleh KPK apakah termasuk gratifikasi atau tidak. Dan apabila tidak termasuk gratifikasi, maka akan dikembalikan kepada pemiliknya.
"Ini lebih pada konteks pencegahan tindak pidana korupsi. Yang pasti adalah apresiasi diberikan kepada pihak yang telah melaporkan dan juga ini dalam konteks menghargai pihak pemberi yang menyampaikan dalam rentang kunjungan kenegaraan. Karena dari pihak pemberi ini justru untuk membina hubungan baik antar negara. Dari perspektif penerima ada kewajiban laporkan dan di proses lebih lanjut," kata Febri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?