Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak berani menjanjikan akan memperkarakan Setya Novanto yang namanya disebut menerima suap proyek e-KTP. KPK menjawab diplomatis menyerahkan ke penyidik.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menjelaskan penyidik mempunyai banyak strategi di kasus e-KTP. Nama Ketua DPR tersebut disebutkan dalam dakwaan Terdakwa Irman dan Sugiharto.
"Kalau makin banyak informasi dalam sidang kita mendapatkan sesuatu, tentu saya nggak bisa janjikan, tapi orang-orang yang disebut namanya dalam Pasal 55 diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu yang sesuai kecepatan yang bisa kita lakukan," kata Laode di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2017).
Mantan Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar tersebut mengatakan KPK masih fokus terlebih dahulu ke pihak-pihak yang sudah jelas terlibat, seperti Irman dan Sugiharto.
"Nanti akan ada kayak hajilah, kloter pertama, kloter kedua dan kloter ketiga. Tapi kan nggak boleh kita berdasarkan seperti yang kamu sebutkan (kurang bukti apa). Kita lihat mana yang paling lengkap buktinya, mana yang paling banyak keterangannya, dan paling banyak mengetahuinya," kata Syarif.
Dia berharap pemerintah dan parlemen mendukung KPK dalam mengungkapkan pelaku-pelaku di balik kasus beranggaran Rp5,9 triliun tersebut.
"KPK akan laksanakan semua pihak yang dianggap bertanggung jawab dan turut serta melakukannya. Pasti kita lihat itu. Kami berharap parlemen dan pemerintah sukseskan, juga dukung upaya ini karena KPK lakukan untuk sukseskan program e-KTP," kata Syarif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing