Suara.com - Kelompok pemberontak Suriah Ahrar al-Sham mengatakan, koalisi pimpinan Amerika Serikat adalah pihak yang melancarkan serangan ke sebuah masjid di dekat Aleppo pada Kamis malam (16/3/2017). Serangan ini menewaskan puluhan orang.
Namun, tuduhan itu langsung dibantah Pentagon dengan menunjukkan gambar dari udara untuk memperlihatkan masjid masih dalam kondisi, justru bangunan hancur berada di seberang jalan.
Lembaga pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan pesawat-pesawat jet menggempur sebuah masjid di desa al-Jina di bagian barat provinsi Aleppo, beberapa kilometer dari provinsi Idlib, pada Kamis malam.
Observatory mengatakan, serangan udara telah menewaskan sedikitnya 49 orang dan melukai puluhan lainnya, yang sebagian besar di antaranya merupakan warga sipil yang sedang mengikuti pelajaran agama.
Di Washington, juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan, ia meyakini bahwa puluhan petempur Al Qaida terbunuh dalam serangan Kamis itu oleh pesawat-pesawat AS, yang berawak maupun nirawak, ke sebuah tempat pertemuan Al Qaida di desa al-Jina, Aleppo.
Ia menambahkan bahwa militer AS belum menerima tuduhan yang dapat dipercaya menyangkut korban warga sipil, termasuk di media sosial.
Serangan-serangan udara di wilayah itu selama ini dilakukan Amerika Serikat, bukan koalisi internasional yang dipimpinnya, terhadap gerombolan ISIS yang beroperasi jauh ke arah timur.
Jet-jet militer Suriah dan Rusia juta telah melakukan serangkaian serangan udara ke Idlib dan wilayah barat provinsi Aleppo, yang dikuasai oleh para pemberontak yang ingin menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Ahrar al-Sham, kelompok ISIS yang bertempur bersama faksi-faksi nasionalis di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah, terlibat dalam pertempuran dengan kelompok-kelompok pejihad yang diincar Washington.
Baca Juga: Timses Ahok Ungkap Kenapa Foke dan Agus Dulu Bisa Dikalahkan
Ahraf al-Sham juga diyakini mendapat sokongan dari Turki serta negara-negara kawasan lainnya yang mendukung pemberontakan terhadap Assad. Kelompok tersebut mengatakan serangan terhadap masjid dan tempat ibadah merupakan kejahatan perang.
Saingannya, kelompok pejihad berpengaruh di Suriah barat daya Hayat Tahrir al-Sham, juga menuding koalisi pimpinan AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan masjid.
"Koalisi melakukan kejahatan dengan mengincar rakyat Suriah," kata kelompok itu melalui suatu pernyataan, Jumat (17/3/2017) waktu setempat. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina