Djarot Saiful Hidayat di acara pengajian majelis taklim An Nisaa di Jalan Kramat Lontar, nomor H 95, RT 7, RW 7, Senen, Jakarta Pusat [suara.com/Bowo Raharjo]
Calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat kaget begitu mengetahui kehadirannya di acara pengajian Majelis Taklim An Nisaa, di Jalan Kramat Lontar, nomor H 95, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017), siang, di demo sekelompok ibu rumah tangga.
"Saya kaget mau diganggu (sejak) tadi malam. Majelis taklim kok mau diganggu. Yang benar saja," ujar Djarot.
Djarot berharap muslimat yang menghadiri acara pengajian agar tetap sabar dan jangan terpancing emosi menjelang pilkada Jakarta periode kedua.
"Ibu-ibu sabar dan tawakal, bikin hati kita seperti samudera yang luas. Samudera dikirim apapun nggak pernah ngeluh, dikasih sampah diolah oleh samudera jadi mutiara," kata Djarot.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak peserta pengajian untuk mendoakan agar sifat kebencian menjelang Jakarta dihilangkan. Tujuannya agar pilkada berlangsung baik.
"Saya minta tolong ibu sabar, jangan ditanggapi. Supaya jangan masuk dalam hati kita. Lebih baik kita sambil mendoakan saudara kita yang kurang-kurang, yang suka mencaci maki, doakan biar sadar. Supaya mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Supaya Jakarta damai," kata Djarot.
Djarot mengatakan selama menjalani kampanye dia dan Ahok tidak pernah menyerang rival politik, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Berbeda pilihan silakan tunjukkan 19 April, nggak usah saling ganggu. Pernah tidak saya ke mana-mana menyampaikan sesuatu yang kasar, menakut-nakuti? Nggak boleh," katanya.
"Ibu-ibu saya mohon jangan ada benci dan dendam di dalam hati ibu sekalian. Harus memaafkan. Nanti akan kita tunjukkan siapa yang benar-benar berakhlak mulia," Djarot menambahkan.
Pemilik rumah tempat acara pengajian, Saefudin (44), mengaku didatangi puluhan anggota FPI dinihari tadi. Mereka meminta acara pengajian tersebut tidak dilangsungkan kalau dihadiri Djarot.
"Ada sekitar 50 orang datang anggota FPI. Minta supaya acara ini tidak diteruskan ya kita nggak bisa," ujarnya.
Tapi acara tersebut tetap dilaksanakan. Acara pengajian mendapat penjagaan ketat dari polisi dan Banser NU.
Benar saja, sekitar 20 meter, ketika Djarot tengah memberikan sambutan, sekelompok ibu demonstrasi menolak kehadiran Djarot. Mereka membawa spanduk bertuliskan "kami warga kelurahan lontar menolak kedatangan paslon 2 atau penista agama."
"Saya kaget mau diganggu (sejak) tadi malam. Majelis taklim kok mau diganggu. Yang benar saja," ujar Djarot.
Djarot berharap muslimat yang menghadiri acara pengajian agar tetap sabar dan jangan terpancing emosi menjelang pilkada Jakarta periode kedua.
"Ibu-ibu sabar dan tawakal, bikin hati kita seperti samudera yang luas. Samudera dikirim apapun nggak pernah ngeluh, dikasih sampah diolah oleh samudera jadi mutiara," kata Djarot.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengajak peserta pengajian untuk mendoakan agar sifat kebencian menjelang Jakarta dihilangkan. Tujuannya agar pilkada berlangsung baik.
"Saya minta tolong ibu sabar, jangan ditanggapi. Supaya jangan masuk dalam hati kita. Lebih baik kita sambil mendoakan saudara kita yang kurang-kurang, yang suka mencaci maki, doakan biar sadar. Supaya mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Supaya Jakarta damai," kata Djarot.
Djarot mengatakan selama menjalani kampanye dia dan Ahok tidak pernah menyerang rival politik, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
"Berbeda pilihan silakan tunjukkan 19 April, nggak usah saling ganggu. Pernah tidak saya ke mana-mana menyampaikan sesuatu yang kasar, menakut-nakuti? Nggak boleh," katanya.
"Ibu-ibu saya mohon jangan ada benci dan dendam di dalam hati ibu sekalian. Harus memaafkan. Nanti akan kita tunjukkan siapa yang benar-benar berakhlak mulia," Djarot menambahkan.
Pemilik rumah tempat acara pengajian, Saefudin (44), mengaku didatangi puluhan anggota FPI dinihari tadi. Mereka meminta acara pengajian tersebut tidak dilangsungkan kalau dihadiri Djarot.
"Ada sekitar 50 orang datang anggota FPI. Minta supaya acara ini tidak diteruskan ya kita nggak bisa," ujarnya.
Tapi acara tersebut tetap dilaksanakan. Acara pengajian mendapat penjagaan ketat dari polisi dan Banser NU.
Benar saja, sekitar 20 meter, ketika Djarot tengah memberikan sambutan, sekelompok ibu demonstrasi menolak kehadiran Djarot. Mereka membawa spanduk bertuliskan "kami warga kelurahan lontar menolak kedatangan paslon 2 atau penista agama."
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka