Suara.com - Arab Saudi dikenal sebagai negara monarkis dan masih lekat pada budaya patriarkis, yang menganggap kaum perempuan inferior sehingga menjadi dasar dari beragam diskriminasi. Tak ayal, banyak wanita Saudi yang memutuskan pergi dari negaranya tersebut.
Sosiolog Mansour al-Askar dari Imam Muhammad ibn Saud University, seperti dilansir Independent.co.uk, Selasa (21/3/2017), mengungkapkan sedikitnya ada 1.000 perempuan Saudi yang meninggalkan negara setiap tahun. Alasannya rata-rata adalah, tidak tahan terdiskriminasi serta menerima perlakuan seksis.
“Angka kepergian kaum perempuan Saudi tertinggi di Jeddah, yang justru dinilai sebagai daerah paling liberal. Rata-rata, mereka pergi dari Saudi karena lelah terhadap sistem patriarkis dan ingin hidup di alam yang lebih baik,” terang Mansour.
Ia mengungkapkan, banyak contoh peraturan hukum Arab Saudi yang patriarkis sehingga mengekang kebebasan kaum perempuan.
Misalnya, terdapat peraturan perempuan harus terlebih dulu mendapat izin suami atau orangtua sebelum beraktivitas, belajar, atau bekerja.
Bahkan, untuk melangkahkan satu kakinya di luar rumah pun mereka terlebih dulu harus mendapat izin. Kalau dilanggar, ada hukuman yang menanti.
Saudi yang dipimpin Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud itu, juga tercatat sebagai satu-satunya negara di dunia yang melarang kaum Hawa menyetir seluruh jenis kendaraan.
Tak ayal, dalam Laporan Human Right Watch tahun 2016, disebutkan kebebasan perempuan Saudi sebenarnya masih bergantung pada kebaikan “wali” mereka.
Ilmuwan Ekonomi Najah al-Osaimi mengungkapkan, fenomena kepergian ribuan kaum perempuan tersebut berdampak buruk bagi Saudi.
Baca Juga: Politikus PDIP: Ridwan Kamil adalah Orangnya
“Salah satu dampaknya ada pada sektor ekonomi, yakni Saudi kekinian kehilangan banyak talenta yang sebenarnya bisa mendongkrak naik perekonomian mereka. Jangan salah, kaum perempuan Saudi memunyai banyak talenta,” terangnya kepada majalah The Economist.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check
-
Soroti Perpol Jabatan Sipil, Selamat Ginting: Unsur Kekuasaan Lebih Ditonjolkan dan Mengebiri Hukum