Suara.com - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka membuat aksi peduli kelaparan yang menimpa negara-negara Afrika.
Untuk itu, akan dikirim salah satu Andalan Nasional terbaiknya untuk mendatangi negara-negara Afrika pada tanggal Kamis 30 maret 2017. Misi ini adalah bagian dari aksi kesukarelawanan internasional Gerakan Pramuka dalam program kemanusiaan dunia.
Perwakilan Gerakan Pramuka Indonesia ini akan mendatangi negara-negara Afrika, seperti Somalia, Sudan, Sudan Selatan, Kenya, Ethiopia, Afrika Tengah Uganda, Kongo, Angola dan Nigeria. Wilayah ini tengah mengalami bencana kekeringan dan kelaparan yang sudah cukup parah menyusul hancurnya perekonomian negara-negara itu.
Bentuk aksi kemanusiaan yang akan dilakukan oleh Gerakan Pramuka antara lain, pendistribusian bantuan bahan pangan, berupa beras, lauk pauk, oil cooking, susu dan air bersih. Pramuka menyiapkan sejumlah bantuan yang akan didistribusikan bersama tim kemanusiaan yang sedang bekerja di daerah tersebut.
Bantuan yang diberikan ini pastinya belum bisa membebaskan penderitaan yang dialami rakyat Afrika dari bencana kelaparan dan kekeringan. Namun paling tidak hal ini dapat meringankan beban para korban sekaligus memberikan dukungan moral untuk membesarkan hati mereka.
Berdasarkan data PBB (WFPN UN), di Somalia setiap 26 menit ada satu orang meninggal, karena busung lapar. Secara umum, kini ada 70 ribu anak mengalami gizi buruk dan 6,2 juta orang menderita kelaparan.
Di Sudan Selatan terdapat 1 juta anak mengalami gizi buruk, 5 juta orang kelaparan, dan 2 juta orang lainnya mengungsi ke Uganda.
Beberapa waktu lalu Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), di sela-sela KTT IORA 2017 di Jakarta bertemu dengan Wakil PM Somalia Mohammad Omar Arte. Saat itu Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia tidak boleh tinggal diam melihat kondisi bencana kelaparan di Somalia. Harus ada aksi nyata meringankan beban mereka.
Di bawah kepemimpinan Adhyaksa Dault (Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka), Gerakan Pramuka sangat konsen dalam membantu berbagai bencana alam dan kemanusiaan melalui program Pramuka Peduli. Program ini telah melakukan aksi kemanusiaan di Garut, Pidie Aceh, Limapuluh Kota, dan Kekeringan di Gunung Kidul.
Pada level internasional Pramuka telah melakukan aksi serupa di Myanmar, Nepal, Jepang, Suriah dan lain-lain.
Saat ini berbagai persiapan sudah dilakukan, dan yang terpenting adalah persiapan fisik, mental dan perizinan. Melakukan aksi kemanusiaan di negara-negara Afrika memang tak mudah karena pemerintah setempat memberlakukan pengawasan dan aturan yang ketat bagi para relawan dan warga asing.
Personil yang dipilih untuk melakukan tugas ini adalah Andalan Nasional Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana, Eko Sulistio. Ia telah tujuh kali ke benua Afrika dalam misi kemanusiaan atas nama Gerakan Pramuka Indonesia.
Krisis di Afrika itu disebabkan perang saudara yang berkepanjangan sehingga menghancurkan segala sendi-sendi sosial dan perekonomian kawasan itu.
“Ada rasa bangga tersendiri bila kehadiran Gerakan Pramuka memberikan manfaat bagi kemanusiaan dunia,” ungkap Eko Sulistio, di Kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengaku bangga dengan peran Gerakan Pramuka menjadi bagian dari aksi kemanusiaan Internasional. Sebelum ini gerakan pramuka telah pula menyalurkan bantuan untuk para pengungsi Rohingnya di Myanmar dan juga memberikan bantuan untuk pembangunan masjid Indonesia di Myanmar bersama dengan KBRI di Yangon.
Gerakan Pramuka, menurut Adhyaksa, dituntut untuk selalu bergerak cepat membantu masyarakat dalam segala hal. “Pramuka harus selalu responsif di manapun berada. Semoga aksi pramuka bisa membawa nama baik Indonesia di mata internasional," katanya.
Mantan Menpora ini berpesan kepada Eko Sulistio agar berhati-hati dalam menjalankan tugasnya karena daerah yang akan didatangi merupakan daerah konflik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!