Habib Rizieq Shihab sambangi kementrian pertanian di Jakarta, Selasa (28/2), sebagai saksi ahli agama dalam sidang lanjutan kasus penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). [Suara.com/Oke Atmaja]
Front Pembela Islam secara kelembagaan tidak terlibat aksi yang digalang Forum Umat Islam bertema Bela Al Quran pada Jumat (31/3/2017). Meski tidak ikut turun ke jalan, organisasi ini tetap mendukung semangat aksi tersebut. Isu utama yang mereka angkat yaitu menuntut Presiden Joko Widodo mencopot Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan gubernur Jakarta karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
"Benar, secara organisasi kami tidak ikut dalam aksi tersebut. Tapi kami tidak melarang setiap warga negara siapapun dia untuk ikut dalam aksi tersebut," kata juru bicara FPI Slamet Maarif, Kamis (30/3/2017).
Slamet mengatakan kemungkinan besar Habib Rizieq Shihab juga tidak ikut turun ke lapangan.
"Bagaimana mau pimpin kalau secara organisasi kami tidak terlibat?" kata dia.
FPI tidak ikut terlibat karena sekarang sedang konsentrasi menyiapkan sejumlah acara, di antaranya salat subuh keliling di kawasan pemukiman warga Jakarta serta mengawasi proses hukum kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok.
Selain itu, kata dia, FPI juga sedang fokus mendukung upaya menggalang umat untuk ikut aksi Tamasya Al Maidah pada hari H pilkada Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017. Aksi tersebut digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta yang dipimpin Kapitra Ampera.
"Kami sedang fokus di Subuh berjamaah dan wisata (tamasya) Al Maidah 51, pengawalan pilkada putaran dua, sidang penistaan agama," kata dia.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mewanti-wanti masyarakat jangan ikut-ikutan aksi Bela Al Quran 313.
"Kami menyampaikan lebih baik tidak usah dilakukan. Masyarakat yang akan melaksanakan, diimbau untuk mengurungkan," kata Iriawan di Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).
Iriawan khawatir kalau aksi massa tersebut justru mengganggu kampanye para kandidat gubernur dan membuat masyarakat resah.
"Karena ada pergeseran massa cukup besar akan mengganggu masa kampanye. Mengganggu ketertiban umum," kata Iriawan.
Iriawan meminta masyarakat membantu kepolisian menciptakan Pilkada DKI Jakarta yang berkualitas.
"Kami berharap pelaksanaan pemilukada putaran kedua aman kondusif terkendali," imbuh Iriawan.
"Benar, secara organisasi kami tidak ikut dalam aksi tersebut. Tapi kami tidak melarang setiap warga negara siapapun dia untuk ikut dalam aksi tersebut," kata juru bicara FPI Slamet Maarif, Kamis (30/3/2017).
Slamet mengatakan kemungkinan besar Habib Rizieq Shihab juga tidak ikut turun ke lapangan.
"Bagaimana mau pimpin kalau secara organisasi kami tidak terlibat?" kata dia.
FPI tidak ikut terlibat karena sekarang sedang konsentrasi menyiapkan sejumlah acara, di antaranya salat subuh keliling di kawasan pemukiman warga Jakarta serta mengawasi proses hukum kasus dugaan penodaan agama yang menjerat Ahok.
Selain itu, kata dia, FPI juga sedang fokus mendukung upaya menggalang umat untuk ikut aksi Tamasya Al Maidah pada hari H pilkada Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017. Aksi tersebut digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta yang dipimpin Kapitra Ampera.
"Kami sedang fokus di Subuh berjamaah dan wisata (tamasya) Al Maidah 51, pengawalan pilkada putaran dua, sidang penistaan agama," kata dia.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mewanti-wanti masyarakat jangan ikut-ikutan aksi Bela Al Quran 313.
"Kami menyampaikan lebih baik tidak usah dilakukan. Masyarakat yang akan melaksanakan, diimbau untuk mengurungkan," kata Iriawan di Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).
Iriawan khawatir kalau aksi massa tersebut justru mengganggu kampanye para kandidat gubernur dan membuat masyarakat resah.
"Karena ada pergeseran massa cukup besar akan mengganggu masa kampanye. Mengganggu ketertiban umum," kata Iriawan.
Iriawan meminta masyarakat membantu kepolisian menciptakan Pilkada DKI Jakarta yang berkualitas.
"Kami berharap pelaksanaan pemilukada putaran kedua aman kondusif terkendali," imbuh Iriawan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Terpopuler: Promo Sepatu Black Friday hingga Zodiak Paling Beruntung 24-30 November
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah