Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno tengah berkampanye dali Anyar, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (30/3/2017). [Suara.com/Dian Rosmala]
Calon wakil gubernur Jakarta nomor urus tiga Sandiaga Uno mengaku tidak pernah melanggar hukum selama menjadi pengusaha. Hal ini menanggapi tuduhan menggelapkan dana hasil penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang Selatan, Banten, pada 2012.
"Saya yakin saya istiqomah bahwa apa yang saya jalankan itu selalu dalam koridor hukum. Saya tidak pernah melanggar hukum apapun. Yang saya lakukan sebelumnya dengan niat yang tulus, ikhlas adalah menciptakan lapangan kerja," kata Sandiaga usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jumat (31/3/2017).
Semenjak memutuskan terjun ke dunia politik praktis, Sandiaga siap menerima semua resiko yang bakal muncul.
"Buat saya ini konsekuensi dari seorang yang ingin melakukan sebuah perubahan di Jakarta yang ingin membawa solusi bagi warga Jakarta tentang masalah kesehariannya dan tentang bagaimana Jakarta lebih baik ke depannya," katanya.
Pasangan Anies Baswedan mengakui banyak rintangan yang muncul menjelang pilkada Jakarta.
"Tentu pasti banyak tantangannya dari berbagai pihak dengan motivasi tentunya. Dan ini yang saya harus yakin bahwa mungkin ini bukan ini saja," kata dia.
Tapi, dia tidak mau berkomentar lagi soal apakah kasusnya bagian dari rintangan menuju kursi DKI 2.
"No comment," kata Sandiaga.
Kasus yang menjerat Sandiaga merupakan laporan Fransiska Kumalawati Susilo yang mewakili Edward Soeryadjaja dan Djoni Hidayat. Dalam kasus ini, rekan bisnis Sandiaga bernama Andreas Tjahyadi juga turut dilaporkan.
Fransiska merupakan mantan istri kedua Edward. Edward tak lain putra almarhum William Soerjadjaja, seorang pengusaha Indonesia yang sukses membangun PT. Astra Internasional.
Belakangan, Fransiska kembali melaporkan Sandiaga dalam kasus dugaan pemalsuan kwitansi. Kasus kedua masih berhubungan dengan kasus yang pertama tentang penjualan tanah di Jalan Curug, Tangerang pada tahun 2012.
"Saya yakin saya istiqomah bahwa apa yang saya jalankan itu selalu dalam koridor hukum. Saya tidak pernah melanggar hukum apapun. Yang saya lakukan sebelumnya dengan niat yang tulus, ikhlas adalah menciptakan lapangan kerja," kata Sandiaga usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jumat (31/3/2017).
Semenjak memutuskan terjun ke dunia politik praktis, Sandiaga siap menerima semua resiko yang bakal muncul.
"Buat saya ini konsekuensi dari seorang yang ingin melakukan sebuah perubahan di Jakarta yang ingin membawa solusi bagi warga Jakarta tentang masalah kesehariannya dan tentang bagaimana Jakarta lebih baik ke depannya," katanya.
Pasangan Anies Baswedan mengakui banyak rintangan yang muncul menjelang pilkada Jakarta.
"Tentu pasti banyak tantangannya dari berbagai pihak dengan motivasi tentunya. Dan ini yang saya harus yakin bahwa mungkin ini bukan ini saja," kata dia.
Tapi, dia tidak mau berkomentar lagi soal apakah kasusnya bagian dari rintangan menuju kursi DKI 2.
"No comment," kata Sandiaga.
Kasus yang menjerat Sandiaga merupakan laporan Fransiska Kumalawati Susilo yang mewakili Edward Soeryadjaja dan Djoni Hidayat. Dalam kasus ini, rekan bisnis Sandiaga bernama Andreas Tjahyadi juga turut dilaporkan.
Fransiska merupakan mantan istri kedua Edward. Edward tak lain putra almarhum William Soerjadjaja, seorang pengusaha Indonesia yang sukses membangun PT. Astra Internasional.
Belakangan, Fransiska kembali melaporkan Sandiaga dalam kasus dugaan pemalsuan kwitansi. Kasus kedua masih berhubungan dengan kasus yang pertama tentang penjualan tanah di Jalan Curug, Tangerang pada tahun 2012.
Sandiaga mengaku punya hubungan baik dengan Fransiska.
"Baik-baik saja. Beliau istri kedua dari Edward, jadi saya kenal baik sekali," kata dia.
"Baik-baik saja. Beliau istri kedua dari Edward, jadi saya kenal baik sekali," kata dia.
Komentar
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313