Suara.com - Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, menangani temuan pasangan suami istri yang meninggal dunia dengan cara tergantung di dahan.
"Kami melakukan pemeriksaan, anak serta menantu terkait dengan temuan dua orang yang meninggal dunia itu," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blitar Kota AKP Heri Sugiono di Blitar, Jumat.
Ia mengatakan, kedua korban adalah Meseno (45) dan istrinya, Siti Aminah (40), warga Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Mereka ditemukan tergantung di dekat jembatan bambu yang berada di belakang rumah mereka.
Pihaknya mengaku, sudah meminta keterangan sejumlah saksi, terkait dengan temuan itu, baik keluarga maupun para tetangga. Dari keterangan keluarga, sempat terjadi masalah di antara mereka selama satu pekan terakhir.
Bahkan, mereka sempat mengeluarkan kata-kata yang dinilai keluarga sebagai candaan, yang intinya mengajak meninggal bersama. Namun, keluarga kaget, dengan temuan jenazah keduanya yang ditemukan sudah meninggal dunia.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan luar, petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. Namun, untuk memastikannya, polisi membawa jenazah mereka ke Rumah Sakit Mardi Waluyo, Kota Blitar, untuk dilakukan "Visum et repertum".
Sementara itu, menantu korban mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Ia tidak percaya mertuanya ditemukan sudah meninggal dunia, dengan tergantung.
"Saya sempat ke lokasi, dan saya lihat ternyata bapak dan ibu meninggal dunia. Sebelumnya, tidak ada masalah, biasa saja," katanya.
Walaupun masih kaget, keluarga mengaku sudah pasrah. Keluarga akan secepatnya memakamkan mereka di tempat pemakaman umum yang ada di desa mereka.
Temuan jenazah keduanya sempat menggegerkan warga di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar tersebut. Mereka memadati lokasi temuan, memastikan terkait dengan kabar itu.
Evakuasi keduanya juga membutuhkan waktu, sebab lokasinya berada di sungai. Satu per satu, jenazah keduanya dibawa petugas dan dirawat di rumah sakit.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu