Suara.com - Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, Daniel Cahyono mengatakan penyebab tanah retak sepanjang satu kilometer yang mengakibatkan kenaikan tanah di aliran sungai Kedungmaor adalah hujan.
"Perkiraan saya penyebab tanah retak di kawasan Kedungmaor adalah hujan deras selama lima hari berturut-turut," katanya di Bojonegoro, Minggu.
Bahkan, menurut dia, hujan di kawasan hutan jati setempat sebelum diketahui ada tanah retak dengan panjang sekitar 1 kilometer selebar 20 meter berlangsung sejak sore hari sampai malam hari.
"Tanah yang retak cukup dalam. Lokasinya sekitar 100 meter dari Kedungmaor," jelas dia.
Dampak tanah retak itu, kata dia, kemudian mengakibatkan tanah di aliran Sungai Kedungmaor terangkat sekitar 7 meter dengan panjang ratusan meter.
"Air Sungai Kedungmaor tidak bisa mengalir karena dasarnya terangkat," ucap dia.
Meski air sudah bisa dialirkan, kata dia, pengunjung objek wisata Kedungmaor tidak lagi bisa mencapai kedung karena ada tanah retak.
"Ya mungkin nanti bisa dicarikan jalan lain agar pengunjung bisa sampai kedung," ucapnya.
Camat Temayang, Bojonegoro, Muklisin Andi Irawan menjelaskan Bupati Bojonegoro Suyoto mengapresiasi penanganan penyumbatan aliran Sungai Kedungmaor dengan membuat sodetan yang bisa berjalan dengan cepat.
"Penanganan penyumbatan material di aliran Sungai Kedungmaor dengan membuat sodetan tidak lebih sehari sudah bisa selesai," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan ada penyumbatan material di aliran Sungai Kedungmaor diketahui pada Sabtu (1/4) pagi.
Menyusul setelah itu petugas Kecamatan Temayang melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Sore hari langsung dibuatkan sodetan dan malam hari sekitar pukul 23.30 WIB air Sungai Kedungmaor sudah mengalir," tuturnya.
Dalam mengerjakan pembuatan sodetan, kata dia, sejumlah pekerja PT Hutama Karya (HK) yang mengerjakan Waduk Gonseng di kawasan setempat memanfaatkan tiga alat berat "backhoe".
Sodetan yang lokasinya di sebelah timur Sungai Kedungmaor, lanjut dia, panjangnya sekitar 25 meter selebar 5 meter berkedalaman 6-8 meter. "Air bisa mengalir dengan lancar sekarang," ucapnya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...