Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menginginkan para saksi untuk kubunya tidak hanya sebatas bertugas saat pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada saja.
Namun, saksi sebanyak 30.000 lebih untuk pasangan Ahok-Djarot ini, diharapkan Ahok bisa menjadi agen-agennya di masyarakat jika terpilih kembali memimpin Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan.
"Anda selesai Pilkada sudah itu putus, nggak ada silaturahim, ngapain jadi saksi? Cuma dapat uang begitu-begitu saja kok, ya kan? Kami tidak mau itu. Kami ingin bapak-ibu jadi agen-agen kami, supaya silaturahim tetap sama," kata Ahok dalam memberikan arahan di acara pelatihan saksi dari Partai Golkar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (2/4/2017).
Ahok punya konsep, ke depan 30.000 lebih saksi kubunya jadi agen pemerintah untuk mendata keluhan, dan masyarakat yang butuh pertolongan, seperti warga yang sakit, rumahnya rusak mau rubuh, dan lainnya.
Sehingga keluhan-keluhan masyarakat tersebut cepat sampai ke Pemprov DKI, lekas ditangani dan diberi bantuan. Dengan begitu, lanjut Ahok, Pemprov sudah tidak memerlukan banyak pegawai negeri sipil (PNS) di kantor-kantor kelurahan dan kecamatan.
"Semuanya ini mau kami perbaiki, saya butuh orang-orang. Kalau semua saksi bekerja dengan baik, sebetulnya saya nggak butuh PNS banyak ada di kelurahan dan kecamatan, nggak butuh. Karena data dari rakyat jauh lebih cepat," ungkap Ahok.
Menurut Ahok, para saksi kubunya bisa menjadi Ketua RT dan Ketua RW dengan bekerja efektif sebagai agen untuk mendata segala permasalahan dan keluhan di lingkungan masyarakatnya kepada Pemprov.
"RT dan RW gajinya juga UMP. Bagaimana caranya supaya terpilih jadi RT/RW? Misalnya ada orangtua lansia yang butuh kursi roda, bapak ibu bantuin (data dan lapor ke Pemprov), yang rumahnya mau rubuh ya kita bantuin. Kemudian yang mau kerja ya dilatih, yang mau usaha dilatih, ijazah nyangkut ditebus. Kira-kira bapak-ibu mau nyalon Ketua RT-RW kepilih nggak? Kepilih," kata Ahok.
Bahkan, kata Ahok, jika para saksi tersebut mau menjadi agen-agen Pemprov nanti dan banyak membantu masyarakat, bisa berpeluang menjadi anggota DPRD. Hal ini disampaikan Ahok sekaligus menyentil para anggota dewan DKI yang kurang turun ke masyarakat.
Baca Juga: Overdosis Miras, Remaja Putri Ini Tewas
"Bahkan mau jadi anggota DPRD bapak-ibu bisa kepilih. Wah ini kita ngomong yang jujur, ini supaya apa? Supaya DPRD DKI juga kerja, kalau nggak tersingkir mereka," tutur Ahok.
"Nah ini yang kami ingin lakukan sebetulnya. Semua orang harus berlomba-lomba baik pada tetangga. Begitu ini dilakukan, rakyat akan mengganti dia (anggota DPRD) dengan yang berbuat baik, nah ini inti dari saksi kita," pungkas Ahok.
Berita Terkait
-
Hiburan Politik #AhokDjarotDiRosi, Artis sampai Sutradara Memuji
-
Anies Di-Bully #Aniestakutdebat, Acara Rosi Jadi Panggungnya Ahok
-
Ahok: Kalau Hina Agama, Pasti Sudah Lama Saya Dibunuh
-
Kaum Disabilitas Pilih Ahok, Bukan Anies, Ternyata Gara-gara Ini
-
Dihantam Banyak Fitnah, Ahok Beri Tahu Relawan Cara Menangkis
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Geger Utang Whoosh, Mahfud MD: 1000 Persen Setuju Jokowi, Tapi Usut Tuntas Dugaan Mark Up
-
Sandra Dewi Cabut Gugatan: Awalnya Ngotot, Kini Pasrah Barang-barang Disita Kejagung, Mengapa?
-
Geger Utang Whoosh, Bunga Pinjaman China Disebut 20 Kali Lipat Lebih Ganas dari Jepang
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Akhir Pelarian Dugi Telenggen Anggota OPM Penembak Brigpol Joan, Ditangkap saat Asyik Main HP
-
Kekerasan hingga Penipuan Daring, KemenPPPA Soroti Kerentanan Perempuan di Dunia Nyata dan Digital
-
Wakili Indonesia, Kader PSI Soroti Masalah Ini di Konferensi Dunia di Shanghai
-
Bukan Cari Cuan, Jokowi Beberkan Alasan Bangun Whoosh Meski Diterpa Isu Korupsi
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Di Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi dengan Etika dan Akal Sehat