Suara.com - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakkir menilai persidangan kasus penodaan agama dengan terdakwa gubernur Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat kuat dengan kepentingan politik di pilkada Jakarta 2017. Sebab saksi ahli di sidang itu menyatakan kesaksian berbeda-beda.
Sampai sidang ke-16, Amin mencatat sudah ada 5 orang ahli agama dari kalangan Nahdlatul Ulama. Menariknya, ada dari mereka yang menyatakan Ahok menodai agama dan ada yang tidak.
“Di antaranya (ketua MUI) Ma'ruf Amin mengatakan pidato Ahok di Pulau Seribu menghina agama," ujar Amin saat diskusi di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Meski dua ahli agama Islam yang pernah dihadirkan jaksa penuntut umum menganggap Ahok telah melakukan penistaan agama Islam. Sebaliknya, 3 ahli agama yang dihadirkan kuasa hukum Ahok mengatakan tidak ada unsur penodaan agama walaupun Ahok mengutip surat Al Maidah ayat 51.
Perbedaan keterangan ahli agama Islam dari kalangan NU yang dihadirkan di persidangan Ahok menarik untuk disimak.
"Karena menunjukan betapa ilmu agama Islam sendiri ada perbedaan. Ini 2 banding 3. Karena tidak ada ketidaksepakatan, menunjukkan sejak awal ini (kasus penodaan agama) adalah isu politik pilkada," kata dia.
Ahli yang menyatakan Ahok tak melakukan penodaan agama di antaranya Rais Syuriah PBNU Jakarta yang juga Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Ahmad Ishomuddin dan Dosen Tafsir Al-Qran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sahiron Syamsuddin.
Lebih jauh, banyaknya aksi unjuk rasa yang dilakukan berbagai ormas berbasis Islam dinilai Amin bukti adanya kepentingan politik yang dimainkan lawan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
"Jadi ini hanya manuver-manuver politik menjelang pilkada," kata dia.
Baca Juga: Jika Menang Pilkada, Ahok Ingin Para Saksi Jadi Agen Pemprov DKI
Berita Terkait
-
Jika Menang Pilkada, Ahok Ingin Para Saksi Jadi Agen Pemprov DKI
-
Hiburan Politik #AhokDjarotDiRosi, Artis sampai Sutradara Memuji
-
Anies Di-Bully #Aniestakutdebat, Acara Rosi Jadi Panggungnya Ahok
-
Ahok: Kalau Hina Agama, Pasti Sudah Lama Saya Dibunuh
-
Kaum Disabilitas Pilih Ahok, Bukan Anies, Ternyata Gara-gara Ini
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM