Suara.com - Sebanyak 30 anak suku Sulu dari kelompok bersenjata Filipina Abu Sayyaf menjalani program pendidikan di Yayasan Sukma Bangsa (YSB) Aceh yang didirikan Surya Paloh.
"Sekolah Sukma (YBS) tidak hanya mendidik anak Aceh tapi puluhan anak dari Filipina Selatan," kata komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Hafid Abbas di Jakarta Jumat (7/4/2017).
Hafid menuturkan program pendidikan tersebut sebagai bagian dari diplomasi kebudayaan saat pembebasan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf pada tahun lalu.
Hafid menggelar napak tilas di Konigstedt Manor (Government House) Helsinki, Finlandia, yang diketahui sebagai lokasi perundingan damai antara perwakilan pemerintah RI dan para tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang difasilitasi mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari.
Acara itu dihadiri pendiri YSB Surya Paloh, Ketua YSB Rerie Lestari Moerdijat, Direktur Akademik YSB Ahmad Baedowi dan Juha Christensen yang pernah terlibat aktif sebagai penghubung perundingan antara pemerintah RI dengan GAM.
Direktur Akademik YSB Baedowi menyebutkan Surya Paloh sebagai tokoh penyusun strategi pembebasan sandera kelompok Abu Sayyaf melalui diplomasi kebudayaan.
Baedowi ditugaskan Paloh untuk mencari informasi di Filipina untuk membebaskan WNI yang menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf.
Menurut Baedowi, Paloh yakin tidak seluruh warga Mindanao yang menjadi basis kelompok Abu Sayyaf "angkat senjata" ke hutan dan masih ada yang tinggal di pedesaan.
Baedowi memasuki daerah tersebut untuk mencari informasi kepada warga Mindanao yang di pedesaan.
Baca Juga: Ngeri! Ada Mobil Terbalik di Dekat SPBU Gandaria
"Selama dua pekan saya menjadi guru di Mindanao akhirnya bisa masuk ke markas Abu Sayyaf pada awal Mei 2016, " ujar Baedowi.
Saat itu terjadi negosiasi pembebasan WNI yang menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf melalui diplomasi kebudayaan dan pendidikan dengan cara mendidik anak anggota Abu Sayyaf di YSB. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!