Suara.com - Pemkab Ponorogo, Jawa Timur menghentikan total pencarian terhadap 24 korban yang masih hilang tertimbun longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung. Hal ini diputuskan karena pertimbangan keselamatan relawan, warga serta potensi banjir bandang akibat lumpur jenuh di sepanjang area longsoran.
"Mulai hari ini evakuasi saya hentikan saja seterusnya. Bukan penghentian sementara," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dikonfirmasi usai rapat koordinasi bersama tim SAR gabungan di posko induk tanggap darurat bencana di Desa Banaran, Minggu (9/4/2017) seperti diwartakan Antara.
Rapat evaluasi darurat dilakukan tim SAR gabungan dengan dihadiri Bupati Ipong Muchlissoni, Danrem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Piek Budyakto, Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi, Dandim 0802 Letkol Inf Slamet Sarjianto, Koordinator Basarnas Asnawi Siswoyo, Plt Kepala BPBD Ponorogo Sumani serta tidak ketinggalan Kades Banaran Sarnu.
Dalam forum evaluasi tersebut, pihak Basarnas sempat menyampaikan paparan mengenai kronologi pergerakan material lumpur jenuh dalam volume besar yang terjadi mulai dari titik sektor A dan bergerak menuju sektor B, C, D hingga sempat menyentuh pemukiman warga.
Menurut penjelasan Asnawi maupun Gatot dari pihak Basarnas, longsor susulan disebabkan material tanah yang jenuh air akibat hujan serta aktivitas penyemprotan di area sektor A, dan B sehingga menjadi labil.
"Memang berisiko jika pencarian dengan cara menyemprotkan air terus menerus dilakukan di atas, karena bisa memicu lumpur jenuh yang sewaktu-waktu bisa memicu longsor susulan seperti tadi tejadi," kata Gatot.
Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi juga merekomendasikan penghentian serta pengosongan seluruh pemukiman yang ada di sekitar alur sungai di bawah kawasan terdampak longsor mulai sektor A hingga D.
Ia berpandangan material tanah longsor yang ada di lokasi bencana bisa sewaktu-waktu menjadi banjir lumpur jika kondisinya semakin jenuh dan terjadi hujan deras.
"Keselamatan warga harus diutamakan dan operasi pencarian sebaiknya dikaji ulang, apakah dilanjut atau dihentikan dengan mempertimbangkan faktor risiko bagi tim relawan maupun petugas SAR gabungan,"ujarnya.
Baca Juga: Wakil Penasihat Keamanan Trump Ditawari Jadi Dubes Singapura
Menanggapi berbagai masukan dari seluruh unsur SAR dan setelah memberikan pemahaman kepada warga melalui Kades Sarnu, Ipong memutuskan operasi pencarian 24 korban yang masih hilang dan belum ditemukan, dihentikan total.
Hal itu sesuai kesepakatan yang dicapai dalam rapat evaluasi yang dihadiri seluruh steakholder, bahwa pencarian korban longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran tidak mungkin dilanjutkan kembali, mengingat kondisi di berbagai sektor pascaadanya pergerakan material longsor pada Minggu siang sekitar pukul 12.00 WIB.
"Salah satunya dihentikan karena adanya longsoran tadi. Itu yang menjadi pertimbangan utama kita dalam rapat tadi," ujar Ipong.
Bupati berharap pihak keluarga bisa menerima keputusan penghentian tersebut. Kendati sudah dihentikan namun Ipong menyatakan jika saat ini masa tanggap darurat masih berlangsung.
Saat ini pihaknya mengaku fokus pada upaya pembersihan dan pengaliran lumpur material longsor.
"Teknis pencarian juga menggunakan air. Kalau diteruskan memperparah kejenuhan air yang ada di dalam tanah yang ada di bawah ini. Sehingga mulai hari ini kita akan fokus untuk mencarikan jalan aliran lumpur ini. Kalau tidak dibuatkan jalan nanti malah nerjang kemana-mana," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Mendagri Tito Tinjau Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan bagi Korban Banjir Longsor
-
Hotel dan Mal Jakarta Siap-Siap Kena Geruduk Satpol PP Kalau Nekat Pesta Kembang Api
-
Proyek Jembatan Malaysia-Indonesia via Dumai, Melaka Dikabarkan Siap Uji Kelayakan
-
Kejagung Ungkap Kondisi Nadiem Makarim Usai Jalani Operasi
-
Survei Kemenag: Indeks Kerukunan Umat Beragama 2025 Capai 77,89, Tertinggi dalam 11 Tahun
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF