Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait menilai tindakan pelaku penjambretan bernama Hermawan yang menyandera seorang perempuan berinisial RI (27) yang sedang menggendong anaknya di dalam angkutan kota merupakan tindakan yang sangat beringas. Peristiwa penyanderaan yang terjadi di kawasan jembatan layang Pondok Kopi, Jakarta Timur Minggu (9/4/2017) sekitar pukul 19.00 WIB terekam dalam video dan menjadi viral di media sosial.
"Tindak pidana sadis dan tidak berprikemanusiaan," kata Arist melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (10/4/2016).
Arist juga mengapresiasi upaya pertolongan dari warga saat peristiwa penyanderaan tersebut terjadi. Pihaknya juga meminta bandit yang melakukan penyanderaan tersebut dijerat dengan Undang-undang Perlindungan Anak.
"Mendesak Polisi Polsek Durensawit Jakarta Timur untuk menjerat pelaku dengan pasal berlapis yakni 338 KUHPidana Junto Pasal 81 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 yang telah diubah ke dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 15 tahun," kata dia
Arist menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2ATP2A) DKI Jakarta dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) DKI Jakarta untuk memulihkan kondisi psikologi RI dan anaknya yang menjadi korban penyanderaan.
Saat ini, ibu dan balita korban penyanderaan telah di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara pelaku penyanderaan dilarikan ke rumah sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur karena mengalami luka tembak di bagian tangan kanan saat dilumpuhkan petugas.
Arist juga mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan tindak kriminal yang masih terjadi di angkutan umum di ibu kota khususnya pada malam hari.
"Pengguna transportasi publik untuk bethati-hati dan waspada dan untuk tidak melakukan perjalanan malam hari dan tidak menaiki angkutan kota atau angkutan umum pada kondisi angkutan dalam keadaan kosong," katanya
Baca Juga: Detik-detik Penyanderaan Ibu dan Balita di Angkot T25
"Dan meminta para sopir angkot untuk tidak panik terhadap ancaman para perampok dan penyadera tetapi mengarahkan angkutan ke kantor polisi atau ketempat keramaian yng bisa menolong dan melepaskan korban," Arist menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!