Suara.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur akan memberikan pendampingan psikologi kepada Risma Oktaviani dan anaknya yang sebelumnya mengalami penyanderaan di dalam angkutan umum KWK T 25 rute Rawamangun-Pulogadung oleh pelaku bernama Hermawan (28), Minggu (9/4/2017).
"Ya, pendekatan psikologi untuk melakukan penyembuhan juga perlu, jadi tidak hanya fisiknya. Ya nanti kita akan melakukan itu. Kan kami ada Divisi psikologi ya di Polda naupun di Polres," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Andri Wibowo di Polda Metro Jaya, Senin (10/4/2017).
Dalam peristiwa penyanderaan tersebut, Hermawan sempat mengancam ingin membunuh Risma saat menggendong anaknya berinisial DIH di dalam angkot. Hermawan mengalungkan senjata tajam ke leher Risma supaya bisa menyerahkan barang-barang berharga. Menurutnya, pendampingan psikologi saat dibutuhkan untuk menghilangkan trauma yang dialami korban.
"Orang kena kejahatan itu kena traumatik apalagi yang seperti itu dgn kekerasan, dengan pisau dan sebagainya biasanya ini traumatik sehingga perlu pendekatan terhadap korban perlu, dengan pendekatan-pendekatan psikologi," kata dia.
Meski berhasil lolos dari penyanderaan, Risma masih menjalani perawatan di rumah sakit Islam, Pondok Kopi, Jakarta Timur karena mengalami luka di bagian telapak tangan. Sedangkan anaknya berinsial DIH mengalami luka di bagian punggung.
Pendampingan psikologi itu, kata Andri akan dilakukan setelah Risma sembuh.
"Nanti setelah sembuh, ya untuk menyembuhkan traumatik ya. (Sekarang Risma dan anaknya) masih dirawat," kata dia.
Kejadian penyanderaan tersebut terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, dekat traffic light Buaran, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) sekitar pukul 19.00 WIB. Hendrawan menaiki angkutan umum di prapatan, dekat kantor Perumnas II. Di dalamnya sudah ada Risma dan anaknya berinisial DIH yang masih kecil.
Hermawan lantas menodongkan senjata tajam kepada Risma yang sedang menggendong anaknya. Bandit tersebut memaksa minta ponsel, kalung, dan gelang kepada Risma.
Baca Juga: Penyandera Ibu dan Anak di Angkot Ternyata Baru Keluar Penjara
Namun, Risma melawan dan berteriak meminta pertolongan. Kebetulan Aiptu Sunaryanto yang usai pulang dinas melintas di kawasan tersebut. Sunaryanto melihat Hermawan sudah mengalungkan senjata tajam ke leher Risma.
Terkait kejadian tersebut, warga juga menolong Risma dan anaknya untuk mengepung angkutan umum tersebut. Saat lengah, Sunaryanto melepaskan tembakan ke tangan kanan Hendrawan. Setelah itu, pelaku penyanderaan langsung dibekuk Sunaryanto dengan bantuan warga sekitar.
Kejadian terekam video dan menjadi viral di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?