Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais mengakui bahwa pertemuan sejumlah tokoh di rumah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Senin (10/4/2017) malam, membicarakan berbagai hal terkait Pilkada DKI Jakarta. Para tokoh itu mensinyalir adanya potensi kecurangan di pemilihan kepala daerah putaran kedua itu.
"Semacam kesepakatan bahwa Pilkada putaran kedua harus betul-betul jujur, adil dan transparan. Tidak ada kecurangan," kata Amien di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/4/2017) malam.
Potensi kecurangan tersebut, kata Amien, disinyalir akan dilakukan oleh pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Ia mengingatkan, jika pasangan Ahok-Djarot menang karena curang, bisa jadi akan ada gerakan-gerakan dari para pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau masyarakat Jakarta pada umumnya.
"Kalau sampai Ahok menang karena curang, saya kira akan ada gerakan rekonstruksi. Gerakan-gerakan koreksi. Bentuknya seperti apa saya nggak tahu," ujar tokoh Reformasi 1998.
Menurut Amien, potensi kecurangan yang lebih tampak, yaitu penggunaan politik uang. Namun, tambahnya, tidak menutup kemungkinan ada kecurangan-kecurangan lain yang bisa saja terjadi.
Sejumlah tokoh yang hadir dalam pertemuan tersebut yaitu, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama. Turut hadir pula Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid, dan Mantan Panglima TNI Djoko Santoso.
Selain sejumlah tokoh di atas, tokoh lain yang hadir di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Samsoedin, Budayawan Betawi Ridwan Saidi, mantan Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abraham Lunggana, musisi Ahmad Dhani, Titiek Soeharto, dan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono MS. Kaban.
Berita Terkait
-
Siang Ini, Prabowo Panggil Tiga Menteri dan Satu Wamen Menghadap ke Istana
-
Sejalan dengan Prabowo, TNI Sebut Sudah Terapkan Meritokrasi dalam Promosi Jabatan, Ini Contohnya
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sidang Praperadilan Nadiem, Ahli Hukum Sebut Pidana Korupsi Harus Kerugian Nyata
-
Laku Keji Heryanto Cekik Dina Oktaviani hingga Tewas, Lalu Jasadnya Disetubuhi, Harta Dirampas
-
Usut Gratifikasi Batu Bara Eks Bupati Kukar, KPK Panggil WNA India Sankalp Jaithalia
-
Sita Ribuan Catridge Liquid Lamborghini hingga Happy Water, Polres Meranti Cokok Pengedar Kakap!
-
Masalah PMI jadi Fokus Utama, Megawati Wanti-wanti: Proses Pemulangan jangan Ditunda-tunda
-
Polisi Pastikan Tak Ada Korban Luka Maupun Jiwa Buntut Ledakan di Gedung Nucleus Farma
-
Kronologi Lengkap Pembunuhan Dina Oktaviani: Dicekik Atasan, Jasad Dibuang dalam Kardus
-
Puan Maharani Apresiasi Dukungan Istri Anggota DPR RI di Tengah Tekanan dan Kritikan
-
Percepat Pemulihan Pasar Kota Wonogiri, Ahmad Luthfi Kucurkan Rp1 M untuk Bangun Sarpras Darurat
-
Isi Curhat Asmara Dina Oktaviani Sebelum Tewas Dibunuh Atasan yang Dipercaya