Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan meyakini, pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan merupakan tindakan yang terorganisasi.
"Bukan tidak mungkin dia berdiri (terorganisasi) sendiri," kata Iriawan di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).
Dia juga menduga ada aktor intelektual yang menyuruh kedua pelaku tersebut menyerang penyidik senior KPK itu memakai cairan kimia asam sulfat.
"Maksudnya, kalau ada yang melakukan, ada yang menyuruh," tukasnya.
Namun, Iriawan tidak mau berspekulasi mengenai dalang di balik teror itu melibatkan orang-orang penting. Dia juga mengakui belum bisa menyimpulkan apakah insiden teror ini berkaitan dengan kasus-kasus megakorupsi yang tengah ditangani KPK.
"Kami belum tahu, pelakunya saja belum tahu siapa namanya, apalagi yang nyuruhnya. Kami harus dapat juga nanti. Siapa yang melakukan misalnya si A, nanti kami tanya, 'maksud kamu apa nyiram gituan ke wajah Novel'. 'oh saya ini ini', pasti nanti akan kami tanyakan," jelasnya.
Mantan Kapolda Jawa Barat itu juga belum bisa memastikan kedua pelaku misterius ini orang bayaran atau tidak.
"Kami belum bisa pastikan. Pelakunya aja belum ketemu, gimana mau pastikan itu bayaran," kata Iriawan.
Novel disiram air keras oleh pelaku tak dikenal seusai menunaikan salat Subuh di Jalan Deposito, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4). Dia kekinian telah dirawat di Singapura untuk memulihkan daya penglihatan kedua matanya.
Baca Juga: Hadapi Persib Bandung, Arema Bidik Tiga Poin di Laga Perdana
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang