Suara.com - Demonstrasi oposisi sayap kanan yang berupaya menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, memakan korban jiwa.
Seorang bocah berusia 13 tahun bernama Bryan Principal terbunuh, diduga ditembak oleh para demonstran.
Peristiwa tersebut, seperti dilansir Telesurtv.net, terjadi ketika para demonstran secara brutal meruntuhkan gerbang komune Kota Sosialis Ali Primera, Selasa (11/4/2017).
"Para demonstran secara brutal meruntuhkan gerbang komune kami. Mereka juga membakar sejumlah rumah warga, dan menembak anak ami, Bryan Principal," tutur seorang warga komune tersebut.
Bryan sempat dibawa warga komune tersebut ke rumah sakit dekat daerah Barquisimeto, Selasa malam. Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia, Rabu (13/4) pagi.
"Kami ingin keadilan. Para demonstran itu harus ditangkap. Mereka adalah massa bayaran orang-orang yanga, para oligarkis yang ingin Venezuela kembali menjadi negeri jajahan dan miskin," tukas warga tersebut.
Sementara juru bicara oposisi Alfonso Marquina, seperti dilansir AFP, Rabu, menuding Bryan ditembak oleh massa pendukung Presiden Maduro.
Untuk diketahui, komune adalah sebutan bagi komunitas-komunitas mandiri yang dibangun warga. Dengan dukungan pemerintah, komune-komune warga itu memunyai wewenang mengatur beragam hal terkait kehidupan mereka sendiri.
Baca Juga: Artis Alicia Keys Dianugerahi Penghargaan Amnesty International
Komune-komune tersebut marak dibangun di Venezuela sejak kemenangan presiden terdahulu Hugo Chavez dan gerakan Revolusi Bolivariannya.
Sedangkan Kota Sosialis Ali Primera, merupakan kota baru di dekat ibu kota Venezuela, Caracas. Nama kota tersebut diambil dari jenama musikus, penyair, cum aktivis Ali Primera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi