Suara.com - Militer Amerika Serikat menjatuhkan bom non-nuklir terbesar yang pernah digunakan dalam sejarah pertempuran ke sebuah tempat yang disinyalir markas ISIS di Afghanistan, demikian disampaikan Pentagon, Kamis (13/4/2017). Presiden AS Donald Trump menyatakan misi tersebut amat sukses.
Bom yang dijatuhkan AS merupakan jenis GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast (MOAB) atau yang lebih dikenal dengan julukan “Mother of All Bombs” (biangnya bom). Bom tersebut menghantam sebuah rangkaian terowongan di Distrik Achin, Provinsi Nangargar, demikian disebutkan dalam pernyataan yang dikeluarkan satuan pasukan AS di Afghanistan.
Serangan dilakukan pada pukul 19.32 waktu setempat.
“GBU-43/B adalah bom non-nuklir terbesar yang pernah digunakan dalam pertempuran,” kata juru bicara pasukan AS Kolonel Pat Ryder.
Sementara itu, juru bicara Pentagon Adam Stump mengatakan, bom tersebut diangkut dengan sebuah pesawat transport jenis MC-130. Jenderal John Nicholson yang memimpin pasukan AS di Afghanistan mengatakan bahwa bom tersebut merupakan amunisi tepat untuk menggempur ISIS.
“Sebuah ISIS-K (kelompok yang berafiliasi dengan ISIS) telah dibentuk, mereka menggunakan IED (improvised explosive device), bunker dan terowongan untuk mempertebal pertahanan mereka,” kata Nicholson.
Bom MOAB dikembangkan pada tahun 2002 hingga 2003 bersamaan dengan masa invasi AS ke Irak.
Nangarhar, daerah yang berbatasan langsung dengan Pakistan, merupakan pusat militansi ISIS. Pasukan AS sudah berulang kali melancarkan serangan udara kepada anggota ISIS yang berada di daerah tersebut sejak bulan Agustus tahun lalu.
Kekuatan ISIS di Afghanistan telah berkurang menjadi hanya sekitar 600 hingga 800 personel setelah sebelumnya mencapai 3.000 orang, demikian dikatakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). NATO juga memastikan pihaknya telah membunuh 12 komandan tinggi ISIS di negara tersebut. (AFP)
Berita Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Pabrik Michelin 'Digeruduk' Pimpinan DPR Buntut Isu PHK Massal, Dasco: Hentikan Dulu
-
Rocky Gerung Bongkar 'Sogokan Politik' Jokowi ke Prabowo di Balik Manuver Budi Arie
-
Misi Roy Suryo Terbang ke Sydney: Investigasi Kampus Gibran, Klaim Kantongi Bukti Penting dari UTS
-
Sindiran Brutal 'Tolol Natural' Balas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Polisi Temukan 5 Gigabyte Data Rahasia Hasil Retas Bjorka, di Antaranya Milik Perusahaan Asing
-
Cerita Sedih Anak Kos di Pasar Minggu, Lagi Kondisi Sakit, Motornya Digondol Maling!
-
Rocky Gerung: Dengan Seizin Pak Jokowi, Maka Projo Akan Dihibahkan ke Gerindra
-
Proyek RDF Limbah Sampah di Rorotan 'Teror' Puluhan Anak: Batuk, Sakit Mata, Muntah hingga ISPA
-
Jalan Ketiga Lukas Luwarso: Buru Ijazah Asli Jokowi, Bongkar Dugaan 'Operasi' Penutupan Fakta
-
Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...