Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Sampai hari ini, Polda Metro Jaya belum menerima surat pemberitahuan untuk aksi massa mengawasi tempat-tempat pemungutan suara selapan pilkada Jakarta. Aksi tersebut semula direncanakan panitia Tamasya Al Maidah.
"Selama ini kami belum ada laporan terkait itu (aksi Tamasya Al Maidah) ya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono.
Gaung rencana aksi tersebut meredup seiring dengan penolakan dari berbagai pihak karena dikhawatirkan akan memunculkan situasi tidak aman di tempat-tempat pemungutan suara.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sampai memerintahkan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan dan polda-polda lain untuk mengeluarkan maklumat berisi pelarangan pengerahan massa untuk datang ke Jakarta.
Argo meminta semua pihak untuk menghormati maklumat tersebut.
"Ya kemarin kan sudah jelas di maklumat itu ya," kata dia.
"Selama ini kami belum ada laporan terkait itu (aksi Tamasya Al Maidah) ya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono.
Gaung rencana aksi tersebut meredup seiring dengan penolakan dari berbagai pihak karena dikhawatirkan akan memunculkan situasi tidak aman di tempat-tempat pemungutan suara.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sampai memerintahkan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan dan polda-polda lain untuk mengeluarkan maklumat berisi pelarangan pengerahan massa untuk datang ke Jakarta.
Argo meminta semua pihak untuk menghormati maklumat tersebut.
"Ya kemarin kan sudah jelas di maklumat itu ya," kata dia.
Pagi ini, Tito Karnavian bersama Iriawan serta Pangdam Jaya Mayor Jenderal Jaswandi diagendakan untuk keliling Jakarta untuk memantau keamanan selama pelaksanaan pencoblosan.
Jakarta, hari ini, dijaga 62 ribu aparat gabungan dari Polri dan TNI. Semua TPS dijaga oleh aparat.
Panitia aksi Tamasya Al Maidah, kemarin, juga mengeluarkan maklumat itu dibacakan ketua panitia Ansufri Sambo. Intinya dia meminta semua peserta aksi untuk menjaga ketertiban dan menghindari gesekan agar pilkada berlangsung aman. Tujuan aksi tersebut untuk mencegah terjadinya kecurangan.
Pilkada putaran kedua diikuti dua kandidat yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Komentar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima