Suara.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu menungu realisasi janji kampanye pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Termasuk janji kampanye Anies-Sandi yang saat ini ramai diperbincangan di Media Sosial, yaitu penutupan hotel sekaligus diskotek, Alexis.
"Program yang disampaikan Anies-Sandi saat kampanye lalu harus direalisasikan setelah Anies-Sandi dilantik nanti pada Oktober 2017," kata Masinton dihubungi suara.com, Jakarta, Minggu (23/4/2017).
Meski demikian, Anggota Komisi III DPR ini mengembalikan kepada Anies dan Sandi untuk mengeluarkan kebijakan penutupan hotel ini. Sebab, pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Alexis dianggap tidak cukup bukti untuk dilakukan penutupan.
"Pemprov DKI Jakarta kan punya biro hukum, silakan dikaji dalam aspek hukum dan sosilogisnya," kata Masinton.
Perlu diketahui, pada masa kepemimpinan Ahok, ada sejumlah diskotek yang ditutup, di antaranya Diskotek Milles, Jakarta Barat, dan Diskotek Stadium, Jakarta Barat. Ahok menutup kedua diskotek tersebut karena adanya peredaran narkoba di tempat tersebut.
Selain penutupan Alexis, Masinton mencatat ada enam program lain yang ditawarkan Anies-Sandi. Yaitu, Porgram Rumah DP 0 persen, program tranportasi terintegrasi dengan biaya serba Rp5.000, penutupan Alexis, Program OK-OCE, Program KJP plus dan KJS plus, menghentikan reklmasi, dan menghentikan penggusuran. Dia pun berharap, ketujuh janji ini bisa dipenuhi oleh Anies-Sandi.
"Selain tujuh program tersebut, Anies-Sandi juga harus meneruskan tradisi yang sudah dilakukan oleh Ahok-Djarot yaitu membangun birokrasi yang bersih, transparan, dan profesional dalam melayani kepentingan warga Jakarta," kata Politikus yang memiliki Daerah Pemilihan DKI Jakarta II ini.
Selain itu, Masinton berharap, Anies-Sandi juga bisa menjaga aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar tidak dialihkan menjadi milik swasta. Serta, menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai anggaran yang pro rakyat dan menyelamatkannya dari bancakan.
"Juga memastikan tegaknya Pancasila dan Kebhinekaan dalam prakter kehidupan masyarakat di Jakarta. Dan, membangun keadaban publik yang sesuai dengan nilai-nilai toleransi ketimuran Indonesia yang bebas dari praktek intimidasi dan pemaksaan kehendak," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India