Karangan bunga buat Ahok dibakar massa di Hari Peringatan Buruh Internasional [suara.com/Bowo Raharjo]
Pemandangan di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, saat ini, berantakan.
Karangan bunga yang tadinya disusun rapi, kini tak beraturan. Sebagian lagi ditumpuk dan dibakar oleh sejumlah peserta aksi yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin SPSI.
Aksi tersebut berlangsung di tengah peringatan Hari Buruh Internasional.
Karangan bunga yang tadinya disusun rapi, kini tak beraturan. Sebagian lagi ditumpuk dan dibakar oleh sejumlah peserta aksi yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin SPSI.
Aksi tersebut berlangsung di tengah peringatan Hari Buruh Internasional.
Karangan bunga tersebut merupakan kiriman pendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Buruh yang melintasi daerah itu, sekitar pukul 12.40 WIB diperintahkan untuk mengumpulkan karangan bunga ke tengah jalan.
"Ini sejarah baru buat kita. Kita dapat membersihkan Jakarta," ujar orator yang berdiri di atas mobil komando.
Menurut dia ribuan karangan bunga tersebut sudah mengotori Balai Kota. Sudah seminggu belakangan, halaman Balai Kota tidak dibersihkan.
Orator menegaskan agar jangan takut untuk membakar karangan buka.
"Siapa yang mau tangkap, tangkap sekarang saya. Saya yang tanggungjawab, biar tahu, DKI harus dibersihkan. Kita harus bersih-bersih," kata dia.
Tak lama kemudian, api berkobar. Sebagian buruh terlihat menggotong-gotong karangan bunga dan melemparkan ke kobaran api.
Tak lama kemudian, orator meminta buruh untuk menyudahi aksi bakar karangan bunga.
"Jangan ditambah lagi, buruh mundur. Kalau bukan kita siapa lagi yang mau bersihkan Bali Kota kawan," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?