Suara.com - Koordinator Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mengancam membakar lagi karangan bunga untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, jika tidak segera dibersihkan.
"Kami beri Ahok waktu tiga hari untuk membersihkan karangan bunga ini, apabila dalam waktu tiga hari belum juga bersih, kami akan bersihkan Balai Kota. Kami bakar lagi karangan bunga yang ada di dalam Balai Kota," kata Wapang Korda dalam orasi di depan Balai Kota, Senin (1/5/2017) siang.
Karangan bunga yang dipersoalkan Wapang merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sebelumnya, massa dari Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin sudah sudah membakar sebagian karangan bunga di tengah jalan depan Balai Kota.
Setelah membakar, mereka tak ada upaya untuk memadamkan, apalagi membersihkan sisa-sisa. Bahkan, ketika anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan petugas pemadam kebakaran memadamkan api dan membersihkan jalanan, ada yang mengejek.
Wapang menuduh petugas kebersihan atau pasukan orange hanya bentuk pencitraan Ahok.
"Ini pasukan orange-nya mana? Pasukan orange ini hanya pencitraan Ahok saja. Kita lihat sekarang yang bekerja bersih-bersih Satpol PP, baru kali ini Satpol PP jadi tukang bersih-bersih, biasanya tukang gusur. Beri terpuk tangan pada Satpol PP," ujar dia.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Idrus menjelaskan kenapa aksi peringatan Hari Buruh Internasional diwarnai pembakaran karangan bunga untuk Ahok.
"Aksi pembakaran karangan bunga ini kami lakukan karena Ahok tidak menaikkan UMP sampai sekarang. Bakar karangan bunga ini adalah sebagai simbol bersih-bersih," kata Idrus kepada suara.com.
Idrus mengungkapkan organisasi ini mendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di pilkada Jakarta putaran kedua.
"Iya kami dukung Anies-Sandi, karena dia yang mau janji memenuhi tuntutan buruh. Kalau Ahok kan nggak mau," tutur dia.
Idrus kemudian menjelaskan kenapa mendukung mereka.
"Anies-Sandi sudah berjanji akan penuhi tuntutan kami. Kami juga sudah ada kontrak politik dengan Anies-Sandi waktu kampanye kemarin. Dia berjanji tidak akan gunakan PP 78 dalam menentukan UMP," ujar dia.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri