Emmanuel Macron terpilih sebagai presiden Prancis pada Minggu (7/5/2017) dengan menjual visi integrasi Eropa yang lebih bersahabat bagi iklim usaha, sekaligus mengalahkan Marine Le Pen, seorang ultra nasionalis yang mengancam akan membawa keluar negaranya dari Uni Eropa.
Kemenangan tokoh berhaluan tengah tersebut juga membuat sejumlah negara Eropa lain bernafas lega, setelah sempat khawatir atas kembangkitan kelompok populis sebagaimana terjadi di Inggris saat keluar dari Uni Eropa dan juga terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.
Mata uang euro juga mengalami kenaikan paling signifikan selama enam bulan terakhir dibanding dengan dollar AS.
Macron memperoleh 66 persen suara, sementara Le Pen hanya mendapatkan kurang dari 34 persen.
Meski menang telak, perolehan Le Pen, yang maju dari jalur partai National Front, merupakan rekor tertinggi bagi partai yang memperjuangkan kebijakan anti-imigrasi tersebut. Perolehan tersebut juga menjadi tugas berat bagi Macron untuk melakukan rekonsiliasi nasional.
"Saya memahami perpecahan di negara ini, yang membuat sebagian orang memilih untuk berada di pihak ekstrim. Saya menghormati mereka," kata Macron dalam pidato penyataan kemenangan.
"Saya memahami kemarahan, kekhawatiran, dan keraguan yang telah mereka nyatakan. Adalah tanggung jawab saya untuk mendengarkan aspirasi mereka. Saya akan bekerja untuk menciptakan kembali hubungan antara Eropa dan warganya," kata dia.
Tantangan terdekat Macron adalah memenangani pemilu parlemen pada bulan depan bagi koalisi partai pendukungnya.
Baca Juga: Brigitte dan Macron, Cinta Kuno di Pentas Politik 'Posmo' Prancis
Presiden Prancis yang akan segera turun Francois Hollade mengatakan bahwa hasil tersebut "menunjukkan bahawa mayoritas warga masih ingin bersatu dalam nilai-nilai Republik dan Uni Eropa." Presiden Komisi Eropa, Francois Hallande, mengatakan kepada Macron,"saya sangat senang dengan gagasan Anda untuk kemajuan Eropa, yang melindungi warga, yang akan dibawa dalam masa kepresidenan Anda." Di sisi lain, Macron juga telah menghubungi Kanselir Jerman Angle Merkel. Dalam pembicaraan tersebut Macron mengaku berharap bisa membangkitkan kembali aksis Prancis-Jerman dalam jantung Uni Eropa.
Sementara itu Trump juga menyampaikan selamat kepada Macron atas kemenangannya. Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa pihaknya bersedia mendorong kerjasama dua negara dalam level yang lebih tinggi.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga menyampaikan selamat.
"Melemahnya resiko politik di Prancis di Prancis menaikkan peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di Eropa pada tahun ini," kata Holger Schmielding, analis dari Berenberg Bank.
Macron akan menjadi pemimpin Prancis termuda sejak Napoleon. Pemuda berusia 39 tahun, yang juga mantan bankir investasi itu, pernah menjabat sebagai menteri ekonomi di masa pemerintahan Hollande.
Le Pen, 48, menyampaikan selamat kepada Macron. Namun dia berhasil menaikkan perolehan suara sebanyak hampir dua kali lipat yang pernah diperoleh ayahnya, Jean-Marie Le Pen, yang pernah maju sebagai kandidat presiden pada 2002.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra