Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di rutan Cipinang [suara.com/Dian Rosmala]
Saat ini, aparat kepolisian tengah siap-siap untuk membubarkan ratusan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan rumah tahanan Cipinang, Jalan Bekasi Timur, Jakarta Timur.
Pasalnya, aksi mereka sudah melewati batas waktu. Selain itu, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membubarkan diri.
Armada yang membawa aparat kepolisian terus berdatangan ke sekitar rutan Cipinang.
Anggota kepolisian yang membawa senapan tengah mempersiapkan peluru gas air mata.
Sementara itu, ratusan pendukung Ahok terlihat tetap bertahan di depan rutan. Mereka malah semakin bersemangat begitu melihat aparat siap-siap membubarkan mereka.
"Jangan takut. Tetap bertahan di sini. Jangan mundur sejengkal pun dari sini. Jangan takut meski peluru menusuk kita," kata orator.
Pendukung Ahok cuma ingin agar Ahok dibawa ke luar dari rutan dan memberikan pernyataan terakhir kepada mereka.
Tapi, keinginan tersebut sampai sekarang tidak dipenuhi. Itu sebabnya, mereka tetap bertahan.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo menemui pendukung Ahok.
Andry merupakan fasilitator antara pendukung Ahok dan Ahok yang sekarang berada di dalam rumah tahanan. Pendukung meminta agar Ahok ke luar sebentar untuk menyampaikan pesan terakhir.
"Saya minta, saya kapolres Jaktim, atas nama undang-undang dan negara, saya sampaikan, atas permintaan teman-teman untuk bertemu Ahok. Sudah kami fasilitasi, secara prinsip kami bisa melaksanakan. Tapi Ahok memohon maaf kepada rekan-rekan," kata Andry sambil berdiri di atas mobil komando.
Belum tuntas Andry menyampaikan bicara, sebagian pendukung Ahok berteriak "bohong, bohong."
Andry kemudian melanjutkan penyampaian pesan.
"Pak Ahok sampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas dukungan, bahwa beliau sedang lakukan ibadah dengan keluarga dan pendeta," kata Andry.
"Beliau berpesan untuk teman-teman kembali ke rumah. Seandainya ingin menjenguk beliau lakukan secara konstitusional," Andry menambahkan.
Pasalnya, aksi mereka sudah melewati batas waktu. Selain itu, mereka tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membubarkan diri.
Armada yang membawa aparat kepolisian terus berdatangan ke sekitar rutan Cipinang.
Anggota kepolisian yang membawa senapan tengah mempersiapkan peluru gas air mata.
Sementara itu, ratusan pendukung Ahok terlihat tetap bertahan di depan rutan. Mereka malah semakin bersemangat begitu melihat aparat siap-siap membubarkan mereka.
"Jangan takut. Tetap bertahan di sini. Jangan mundur sejengkal pun dari sini. Jangan takut meski peluru menusuk kita," kata orator.
Pendukung Ahok cuma ingin agar Ahok dibawa ke luar dari rutan dan memberikan pernyataan terakhir kepada mereka.
Tapi, keinginan tersebut sampai sekarang tidak dipenuhi. Itu sebabnya, mereka tetap bertahan.
Beberapa waktu yang lalu, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Andry Wibowo menemui pendukung Ahok.
Andry merupakan fasilitator antara pendukung Ahok dan Ahok yang sekarang berada di dalam rumah tahanan. Pendukung meminta agar Ahok ke luar sebentar untuk menyampaikan pesan terakhir.
"Saya minta, saya kapolres Jaktim, atas nama undang-undang dan negara, saya sampaikan, atas permintaan teman-teman untuk bertemu Ahok. Sudah kami fasilitasi, secara prinsip kami bisa melaksanakan. Tapi Ahok memohon maaf kepada rekan-rekan," kata Andry sambil berdiri di atas mobil komando.
Belum tuntas Andry menyampaikan bicara, sebagian pendukung Ahok berteriak "bohong, bohong."
Andry kemudian melanjutkan penyampaian pesan.
"Pak Ahok sampaikan permohonan maaf dan terima kasih atas dukungan, bahwa beliau sedang lakukan ibadah dengan keluarga dan pendeta," kata Andry.
"Beliau berpesan untuk teman-teman kembali ke rumah. Seandainya ingin menjenguk beliau lakukan secara konstitusional," Andry menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
Sosok Raja Yordania Abdullah II: Keturunan Nabi, Pilot Andal, dan Sahabat Karib Presiden Prabowo
-
Pemerintah Genjot Kualitas Calon Pekerja Migran: Bahasa hingga Sertifikasi Jadi Fokus Utama!
-
Raja Yordania Tiba, Catat! Ini 8 Ruas Jalan Utama Jakarta yang Kena Rekayasa Lalin
-
Jurus Baru Prabowo: Ubah Bonus Demografi RI Jadi Solusi Global di Negara 'Aging Society'
-
MK Dinilai Gagal Paham Konstitusi? Larangan Jabatan Sipil Seharusnya untuk TNI, Bukan Polri
-
Wagub Babel Hellyana Diperiksa 5 Jam di Bareskrim Polri, Statusnya Kini...
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan