Suara.com - Pendukung Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menyerah untuk memperjuangkan Ahok agar penahanannya ditangguhkan. Hari ini, mereka melanjutkan aksi pengumpulan salinan kartu tanda penduduk di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatn, Jakarta Pusat.
Mereka menempatkan beberapa meja untuk melayani siapapun yang ingin memberikan salinan KTP di Balai Kota.
Penggalangan salinan KTP, antara lain, dilakukan oleh relawan komunitas Negeriku Indonesia Jaya. Pendiri komunitas, Theresia Martilah Kaut, menjelaskan aksi ini merupakan solidaritas untuk memberikan jaminan agar permohonan penangguhan penahanan terhadap Ahok dikabulkan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Theresia mengatakan aksi yang diselenggarakan di kantor pemerintah tersebut telah diizinkan oleh pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Dua hari sebelum buka stand ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Kota. Kami juga sudah izin sama Pak Djarot dan dibolehkan untuk membuka stand ini," kata Theresia kepada Suara.com.
Theresia mengatakan komunitasnya membuka pelayanan pengumpulan salinan KTP di Balai Kota hanya untuk hari ini saja. Stand dibuka sejak pukul 07.00 pagi dan akan ditutup pada pukul 14.00 WIB.
"Kami akan buka standnya berpindah-pindah tempat. Pokoknya di beberapa titik di Jakarta dan kami sebar juga di beberapa wilayah di Indonesia," katanya.
Data yang sudah masuk, jumlah salinan KTP yang sudah terkumpul hingga jam 13.00 WIB mencapai 1.120 salinan.
"Nantinya KTP ini akan kami satukan dengan relawan-relawan lain dan selanjutnya akan dibawa ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta ," ujarnya.
Baca Juga: Besok, Polisi Terbitkan Surat Perintah Jemput Rizieq
Salah satu warga yang ikut menyerahkan salinan KTP bernama Irene.
Semula, Irene dan keluarga datang ke Balai Kota hanya untuk berwisata. Seperti diketahui, tiap akhir pekan, kawasan Balai Kota dibuka untuk umum untuk wisata.
Tapi, begitu mengetahui aksi solidaritas untuk Ahok masih berlanjut, akhirnya dia memutuskan untuk ikut menyerahkan fotokopi KTP.
"Tapi ternyata, aksi peduli Ahok masih berlanjuta. Jadi saya juga ikut meramaikan. Saya juga pendukung Pak Ahok. Jadi sekalian wisata sekalian juga saya ikut berempati dengan pak Ahok," kata Irene kepada Suara.com.
Irene terharu dengan gelombang aksi solidaritas untuk Ahok yang dijerat kasus penistaan agama. Menurut dia maraknya aksi solidaritas menunjukkan kerinduan warga kepada sosok pemimpin seperti Ahok. Menurut Irene hal ini juga menunjukkan bahwa warga tidak percaya Ahok bersalah. Itu sebabnya, mereka turun ke jalan untuk menuntut keadilan.
"Saya berharap Pak Ahok bisa dibebaskan. Biar perkataannya suka tajam dan pedas, tapi dia dicintai warganya. Saya apresiasi sekali Pak Ahok," ujarnya.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?