Suara.com - Pemerintah Kota Tangerang untuk sementara menonaktifkan internet guna mengantisipasi dampak virus Ransomware Wannacry, yang telah menyebar di banyak negara di dunia dan mempengaruhi beberapa lembaga kesehatan di Indonesia.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah mengatakan sebagai upaya pencegahan, pemerintah provinsi meminta para kepala instansi dapat mengambil langkah pengamanan sebagaimana saran Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Dinas Komunikasi mematikan jaringan internet pukul 07.30 WIB sampai pukul 10.00 WIB, dan memfasilitasi back up data di Data Center dan Dinas Komunikasi dan Informatika.
Pemerintah provinsi meminta para pegawai mematikan jaringan LAN maupun wifi pada PC masing-masing pada jam 07.30 WIB sampai jam 10.00 WIB serta memperbarui antivirus pada komputer mereka dan selanjutnya melakukan back up data secara periodik;
"Kami sudah sosialisasikan kepada seluruh kepala SKPD sejak kemarin dan sekarang masih dalam proses mem-back up data," kata Arief, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Kominfo mengimbau masyarakat jangan panik terkait serangan virus Ransomware Wannacry pada perangkat komputer dan laptop.
"Senin, masyarakat tidak perlu panik, tidak perlu sampai offline, yang penting adalah tetap hati-hati," kata Dirjen Aplikasi Teknologi Informasi (Aptika) Kemkominfo Samuel Abrijani Pangerapan dalam konferensi pers di gedung Kominfo, Jakarta Pusat, kemarin.
Hal yang paling penting yang harus dilakukan, kata Samuel, adalah melakukan pemeriksaan terhadap laptop yang dibawa oleh para karyawan dari luar kantor.
"Yang paling penting adalah unsur kehati-hatian. Tim IT (Information Technology) yang ada di kantor-kantor harus melakukan pemeriksaan dengan sangat teliti," ujar Samuel.
Baca Juga: XL Sediakan Internet 4G di 1000 SMA/SMK di Nusantara Tahun Ini
Dia menuturkan Tim IT harus melakukan pemeriksaan satu per satu secara teliti terhadap laptop yang dibawa oleh karyawan dari luar kantor sebelum terkoneksi dengan internet yang ada di kantor.
"Apabila ditemukan adanya malware, maka laptop yang dibawa oleh karyawan tersebut harus dikarantina secepat mungkin dan tidak menghubungkannya ke internet kantor," tutur Samuel.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar