Suara.com - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dituduh sebagai sosok yang berpandangan diskriminatif terhadap suatu etnis di Indonesia. Tuduhan itu marak terlontar di media-media sosial setidaknya sejak sepekan terakhir.
Bahkan, tuduhan yang viral itu menyebut, JK—akronim beken Kalla—sudah melakukan diskriminasi kepada suatu etnis sejak dirinya masih muda.
JK sendiri sudah membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan, memunyai banyak kawan dari etnis Tionghoa di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Saya banyak teman Cina-Cina. Saya juga punya teman dekat etnis Cina, Sofjan (Sofjan Wanadi) itu. Pagi, sore, malam, selalu sama saya,” tutur JK.
Ternyata, bantahan juga turut dilontarkan putri bungsu sang wapres, Chairani Kalla. Ia menyebut tuduhan itu adalah kebohongan alias hoax.
Berikut “curahan hati” Chairani yang diunggahnya ke akun pribadi Path miliknya, seusai merayakan peringatan HUT ke-74 JK, Senin (15/5):
Ini ayah saya, yang juga kebetulan Wakil Presiden RI. Orang yang saya paling banggakan di dunia ini. Mungkin sebagian orang yang membaca ini akan berfikir "Ya jelaslah dibanggakan, ya namanya juga ayah sendiri".
Ayah saya adalah sosok pemberani. Ia dikenal sebagai pejabat yang tidak takut pada siapapun. Bahkan sebagian orang menganggapnya terlalu berani dalam bertindak atau berucap.
Makanya banyak juga yang tidak suka dengannya karena sikap terlalu beraninya itu. Beliau tidak suka berbasa basi, dan tidak suka pencitraan.
Baca Juga: Kesedihan Keluarga saat Ada Ancaman Pembunuhan Ahok
Apapun yang menurutnya benar untuk kepentingan negara ini, akan disampaikannya ke publik, tanpa takut akan ada segelintir golongan yang tidak suka kepadanya.
Kalimat-kalimat yang pernah diucapkannya sering dipelintir orang yang tidak menyukainya. Contohnya saat ini Ia sedang banyak diserang oleh fitnah mengenai dirinya yang katanya tidak toleransi terhadap umat beragama.
Baru-baru ini yang paling parah adalah ada yang memfitnah dirinya semasa muda pernah membakar gereja.
Astagfirullah, kenapa ada sekelompok orang yang tega membuat membuat berita seperti itu? Justru yang paling menempel di ingatan saya adalah sewaktu timbul kerusuhan pembantaian kaum Tionghoa di Makassar tahun 1997.
Ayah saya mempersilakan rumah kami di Makassar dijadikan tempat persembunyian para tetangga kami yang kebetulan mayoritas orang Tionghoa. Saya saksinya ketika tetangga kami diam-diam masuk bersembunyi di rumah kami karena ketakutan akan diganyang masyarakat.
Beberapa kali saya meminta ayah saya mengklarifikasi fitnah-fitnah yang menerpanya. Karena tidak sedikit yang berani menjapri atau me-mention saya di sosial media yang isinya mencaci maki ayah saya. Tapi Ia cuman tersenyum "Buat apa? Tidak usah lagi kau baca berita-berita palsu itu" katanya. "Alhamdulillah kalau kita difitnah, berarti orang-orang yang memfitnah itu sedang menanam ladang pahala untuk kita panen di akhirat nanti".
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
Terkini
-
Lawan KPK di Pengadilan, Kakak Hary Tanoesoedibjo Minta Status Tersangka Digugurkan!
-
Remaja 16 Tahun Pembunuh Mahasiswi di Indekos Ciracas Ditangkap, Begini Kronologinya
-
Spill 8 Paket Kebijakan Ekonomi Baru Pemerintah; Dari Magang Digaji UMP Hingga Cicilan Rumah Murah
-
Viral Remaja Pesepeda Hadang Puluhan Pemotor Lawan Arah,Netizen: Malu Dikoreksi Gen Z!
-
Pemeriksaan Resbobb Soal Kasus Fitnah Azizah Salsha Mendadak Dihentikan, Pengacara Ungkap Alasan Ini
-
Moreno Soeprapto Gagal Jadi Menteri? Istana Buka Suara Soal Menpora dan Menko Polkam
-
Respons Wamensesneg soal Keputusan KPU Rahasiakan Dokumen Capres-Cawapres Termasuk Ijazah
-
Kemendagri Dorong Pemulihan Pasca-Aksi Unjuk Rasa dan Aktifkan Kembali Siskamling di Kota Malang
-
Anggaran Kemendagri Tahun Depan Tembus Rp7,8 Triliun, Naik 62 Persen
-
Demi Upah Rp200 Ribu, Dua Pria Nekat Simpan 53 Kg Ganja Aceh di Kontrakan Jakarta Timur