Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Makruf Amin mengaku sudah melihat tanda-tanda perpecahan akibat politik sejak bulan Desember 2016 yang lalu. Sebab itu, ia pernah mengusulkan agar pemerintah menggelar dialog nasional.
"Sejak Desember saya kan mengusulkan adanya dialog nasional. Karena sudah melihat tanda-tanda. Dialog nasional ini melibatkan seluruh elemen bangsa," kata Makruf di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).
Lebih lanjut, makruf menjelaskan, dalam forum tersebut, ada tiga hal yang perlu dirumuskan. Yaitu mencari solusi yang solutif, merumuskan cara-cara antisipatif dan menggelar rekonsiliasi.
"Pertama, solusi yang solutif sifatnya yaitu mencari solusi kebangsaan untuk menghindarkan ketidaksatuan itu. Kedua antisipatif. Kita harus menyiapkan diri untuk tidak terjadi lagi hal seperti itu," ujar Makruf.
"Dan yang ketiga, rekonsilaitiaf. Yaitu menayatukan kembali seluruh bangsa ini. Jangan ada yang terpecah," Makruf menambahkan.
Lebih lanjut, Makruf menerangkan, dia dan beberapa perwakilan tokoh agama lainnya sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Dalam forum itu, semua mendukung langkah Presiden hentikan polemik di masyarakat.
"Presiden sudah mengimbau. Dan saya atas nama pimpinan majelis-majelis agama dan ormas-ormas agama mendukung langkah pemerintah untuk menghentikan semua apa saja yang bisa menimbulkan konflik masyarakat," kata Makruf.
Berita Terkait
-
Ini Isi Pembahasan SARA antara Jokowi dan Pemuka Agama di Istana
-
Jokowi Minta Konflik Horizontal Sisa Pilkada Serentak Distop
-
Jokowi Bahas Isu SARA dengan Tokoh Lintas Agama di Istana
-
Hamdi Muluk: Hubungan JK dengan Isu SARA Sulit Dibuktikan
-
Lewat Tato Ini, Wulan Guritno Cerita Tentang Indahnya Perbedaan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah