Suara.com - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Usman Hamid menanggapi ucapan Presiden Joko Widodo yang memberi peringatan bagi organisasi-organisasi masyarakat yang bertentangan dengan ideologi Pancasila harus digebuk.
"Saya paham kegundahan Presiden, karena adanya semacam rongrongan dari berbagai kecenderungan, yang sudah dalam pandangan Presiden mengancam sendi-sendi kebangsaan. Misalnya pancasila dan sebagainya," katanya di acara Slank mimbar bebas dengan bertemakan Ayo Bangkit Jangan Berhenti di Gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (20/5/2017).
Namun Usman sangat menyayangkan ucapan mantan Gubernur Jakarta itu, karena setiap hal yang terkait menentang Pancasila dapat ditegaskan melalui perundang-undangan.
"Saya kira lebih baik Presiden gunakan istilah yang ada dalam nomenklatur kelembagaan Presiden. Termasuk kerangka konstitusi, kerangka perundang-undangan ketimbang menggunakan istilah politis yang bisa menafsirkan berbagai pihak. Salah satu tafsir kan mengingatkan pada zaman Presiden Soeharto bahwa kalau Presiden sudah menggunakan kata gebuk berarti itu seperti membolehkan aparat tingkat bawah untuk menggunakan kekerasan," ujarnya.
Oleh karena itulah Usman meminta Presiden Jokowi dapat menjelaskan maksud ucapan Gebuk tersebut. Ini penting untuk dijelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan dapat dimengerti oleh masyarakat tersebut.
"Saya kira kita harus mengingatkan kembali ke Presiden bahwa ini bukan lagi zamannya untuk menggunakan kekerasan menggebuk dalam artian membungkam kebebasan berekspresi. membubarkan sebuah organisasi tanpa proses yang benar tanpa proses peradilan. Jadi, mungkin Presiden perlu juga menjelaskan apa yang disebut sebagai gebuk itu sehingga tidak ditafsirkan sebagai semacam pernyataan presiden untuk membolehkan aparat menggunakan kekerasan," kata Usman.
"Saya kira tidak boleh ditafsirkan seperti itu. Penggunaan kekerasan karena efeknya luar biasa," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik