Ratna Sarumpaet [suara.com/Bagus Santosa]
Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet belum puas dengan penonaktifan dan penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) setelah dinyatakan bersalah dalam kasus penistaan agama. Pasalnya, menurut dia sekarang ini belum terasa ada perubahan yang terjadi di Ibu Kota.
"Tapi ini kan yang memimpin belum yang baru. Belum kelihatan, yang memimpin kan masih Djarot (Djarot Saiful Hidayat) dan semua sistem, kan, belum berubah juga," ujar Ratna kepada Suara.com, Senin (22/5/2017).
"Tapi ini kan yang memimpin belum yang baru. Belum kelihatan, yang memimpin kan masih Djarot (Djarot Saiful Hidayat) dan semua sistem, kan, belum berubah juga," ujar Ratna kepada Suara.com, Senin (22/5/2017).
Ahok divonis majelis Pengadilan Negeri Jakarta Utara selama dua tahun penjara pada Selasa (9/5/2017). Setelah itu, Ahok langsung ditahan di rumah tahanan Cipinang, Jakarta Timur, sehari kemudian dipindah ke rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Ketika ditanya apakah vonis dua tahun penjara sudah adil, Ratna tidak menjawab soal adil dan bukan adil.
"Saya nggak tahu, karena saya bukan pemegang keadilan tapi kan kita orang yang percaya setidak- tidaknya mencoba percaya pada hakim. Barangkali peradilan kita belum sempurna memang masih banyak persoalan," kata Ratna yang selama ini ikut mendesak penahanan Ahok.
Ratna yang kini menyandang status tersangka kasus dugaan terlibat perencanaan makar mempertanyakan nasib warga yang rumah mereka ditertibkan pemerintahan Ahok-Djarot.
"Kalau aku sih karena aku lihat karena korban banyak sekali, penodaan agama. Korban pelanggaran HAM, yang dia lakukan rakyat-rakyat yang dia gusur-gusur itu gimana," ucap Ratna.
Tak hanya itu, ibu dari Artis Atiqah Hasiholan itu juga membandingkan banyak korban penggusuran yang dilakukan Ahok.
Dia menyontohkan salah satu kasus di bekas kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara.
"Kalau aku secara pribadi, menimbang bagaimana kita bandingkan dengan ribuan orang yang dia korbankan hilang kemana. Kalijodo sudah jadi tempat bagus, tapi kita nggak tahu kemana orang-orang itu semua. Penduduk disitu kita nggak pernah tahu , salah satu malah dipenjara. Jadi kalau adil apa nggak bukan aku yang nentuin, mari kita terima itu sistem yang kita punya," kata dia.
"Kalau aku sih karena aku lihat karena korban banyak sekali, penodaan agama. Korban pelanggaran HAM, yang dia lakukan rakyat-rakyat yang dia gusur-gusur itu gimana," ucap Ratna.
Tak hanya itu, ibu dari Artis Atiqah Hasiholan itu juga membandingkan banyak korban penggusuran yang dilakukan Ahok.
Dia menyontohkan salah satu kasus di bekas kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara.
"Kalau aku secara pribadi, menimbang bagaimana kita bandingkan dengan ribuan orang yang dia korbankan hilang kemana. Kalijodo sudah jadi tempat bagus, tapi kita nggak tahu kemana orang-orang itu semua. Penduduk disitu kita nggak pernah tahu , salah satu malah dipenjara. Jadi kalau adil apa nggak bukan aku yang nentuin, mari kita terima itu sistem yang kita punya," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?