Suara.com - I Made Raka Santeri (76), mantan wartawan Harian Kompas, menjalani ritual padiksaan menjadi sulinggih, pelayan umat dengan gelar Ida Rsi Bujangga Waisnawa Waskita Sari beserta Ida Rsi Istri Bujangga Waisnawa Waskita Sari.
"Gelar itu disandang setelah dilakukan penyucian oleh Nabe (guru spiritual) Ida Rsi Bujangga Waisnawa Oka Widnyana dari Griya Ubung, kami akan melakukan pelayanan kepada umat dengan penuh ketulusan," kata Ida Rsi Bujangga Waisnawa Waskita Sari usai kegiatan ritual di Griya Waja Sari Denpasar, Bali, Jumat (26/5/2017).
Ia mengatakan tidak hanya akan melakukan pengabdian kepada umat, namun juga kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Hindu untuk mewujudkan toleransi dan cinta damai dalam beragama.
Menurutnya intisari dalam kehidupan beragama yakni mengedepankan cinta kasih dan selalu menghormati antarumat beragama.
Hal itu penting disadari oleh masyarakat, khususnya umat Hindu dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sementara Tanah Air menghadapi tantangan yang cukup berat dengan adanya fenomena belakangan ini.
"Untuk itu kami akan mengangkat kembali tesis yang sudah pernah kami buat mengenai persamaan-persamaan agama Hindu dan Islam yang ada di Desa Kepaon, Denpasar Selatan, Bali," ujar Ida Rsi yang menyelesaikan pendidikan program magister Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar.
Selain itu, juga membagikan buku karangannya sendiri kepada sejumlah undangan yang telah diterbitkan sejak tahun 2000 tentang imbauan dan ajakan masyarakat untuk bersatu antarumat bergama.
Ida Rsi menambahkan berlatar belakang sebagai wartawan dan penulis akan tetap melanjutkan kemampuannya, namun fokus tulisannya mengenai upaya peningkatakan kualitas rohani dan spiritual masyarakat.
Hal tersebut sebagai bentuk implementasi seorang sulinggih dalam memberikan dan membagikan ilmu pengetahuannya sebagai salah satu bentuk "yadnya" atau korban suci.
Pada kesempatan itu pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar melakukan "yadnya" maupun upakara agar selalu mengutamakan ketulusan dan penuh syukur.
"Kami sebagai sulinggih juga belajar menyerahkan sepenuhnya jiwa dan keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehinnga mampu menjalankan kewajiban dengan baik," ujarnya.
Oleh karena itu setiap tantangan menjadi sulinggih merupakan berkah dan memandang semua yang terjadi adalah baik, tidak lagi membedakan benar atau salah sesuai dengan ajaran Hindu.
Untuk itu, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas diri sehinnga mampu memandang kesalahan yang ada menemukan sisi kebaikannya. Tetapi sebuah keberuntungan dengan salah memaknai akan menjadi sebuah keburukan, ujarnya.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana memberikan apresiasi atas keiklasan Ida Rsi memberikan pelayanan spiritual kepada umat.
Hal itu dinilai sangat penting karena sulinggih di Bali hingga kini jumlahnya sangat terbatas yakni sekitar 3.200 orang (suami-istri) dan umurnya sebagian besar sudah usia lanjut, ujarnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Liburan ke Bali Bawa Mobil? Ini Daftar Harga Tiket Kapal Terbaru Jawa-Bali plus Tips Anti Ngantre
-
Kreasi Chef dan Mixologist Bali Mendunia, Bawa Pulang Penghargaan Kuliner Asia Pasifik
-
Hasil Super League: Bhayangkara FC Jinakkan Bali United 2-1, Damjanovic Jadi Pembeda di Lampung
-
Perang Papan Tengah BRI Super League Bali United vs Bhayangkara, Siapa Raih Poin Penuh?
-
5 Strategi Berlibur ke Bali dari Jakarta dengan Lebih Hemat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi