Komisi Pemberantasan Korupsi tengah menangani kasus dugaan suap terkait opini wajar tanpa pengecualian (WTP) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT).
Pelaksana tugas gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat tidak melihat kasus ini murni kesalahan lembaga, dalam hal ini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sebab, menurut Djarot, setiap lembaga pasti ada oknum yang bermain.
"Anda tidak boleh menggeneralisasi kasus by kasus tidak baik. Apalagi menyangkut lembaga besar, selalu ada oknum," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/5/2017).
Djarot kemudian mencontohkan profesi wartawan. Menurutnya, tidak semua wartawan bekerja berdasarkan etika jurnalistik.
"Di media juga ada oknum. Wartawan juga ada wartawan bodrek lho, benerkan?, maap lho. Tapi saya tidak mau mengatakan media tidak bagus karena hanya satu wartawan, sama juga dengan BPK, jadi kita nggak boleh menggeneralisasi," kata Djarot.
Selanjutnya, Djarot tidak menjamin seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik. Kata Djarot, pasti ada satu atau dua orang yang nakal dan bermain.
"Jadi nggak semua baik, tapi anda tidak bisa menyatakan seluruh pegawai pemprov adalah jahat atau koruptor. Sama seperti ini, jadi saya minta bukan karena satu atau dua kasus hasil audit BPK dipertanyakan, tidak," kata Djarot.
Lebih jauh, Djarot menceritakan pengalaman 10 tahun saat menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur. Menurutnya, banyak petugas BPK yang bekerja secara profesional.
Baca Juga: Djarot Pasrah Jika Keuangan Pemprov DKI Dapat Opini WDP
"Saya mengenail banyak pegawai BPK yang kredibel, integritas, dan professional," katanya.
Sejauh ini KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan suap terkait opini WTP di Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Keempatnya yakni Inspektur Jenderal Kemendes Sugito, pejabat Eselon III Kemendes Jarot Budi Prabowo, pejabat Eselon I Badan Pemeriksa Keuangan Rachmadi Saptogiri, dan Auditor BPK Ali Sadli.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka