Suara.com - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Febri Diansyah mengatakan kondisi mata Novel Baswedan secara umum baik dari uji membaca huruf dan angka.
"Kondisi mata Novel secara umum baik. Dari uji membaca huruf dan angka masih sama seperti kemarin serta tekanan mata dalam angka normal, yaitu kanan 11 dan kiri 17," kata Febri melalui pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (1/6/2017).
Namun, kata Febri, ada sedikit peradangan di mata kiri Novel sehingga untuk mengobatinya dilakukan pola pengobatan pertiga jam.
Selain itu, Febri juga menyatakan di mata kiri Novel juga terjadi pengelupasan membran plasenta secara perlahan.
"Pengelupasan membran second layer atau lapisan kedua ini merupakan proses normal yang terjadi, sepanjang tidak terjadi secara prematur. Untuk membran first layer atau lapisan pertama diharapkan terintegrasi secara sempurna," tutur Febri.
Sementara itu, kata Febri, untuk bagian kornea mata Novel dalam keadaan baik, sehat, dan stabil.
Terkait dengan penanganan perkara penyerangan Novel, Febri menyatakan KPK belum mendapat informasi perkembangan hasil investigasi di mana tim dari Polda Metro Jaya sebelumnya mengatakan serius menangani hal tersebut.
"Kami berharap hal tersebut dapat menghasilkan perkembangan yg lebih jelas ke depan terkait siapa pelaku lapangan dan bahkan aktor intelektual penyerangan ini," ucap Febri.
Hari ini adalah hari ke-51 pasca-Novel Baswedan diserang dengan air keras pada Selasa (11/4) subuh ketika dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi pengadaan KTP elektronik. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
Menurut Novel Baswedan, Korupsi Timah Rp300 Triliun Bukan Kerugian Negara
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Terjerat Utang Pinjol, Perempuan di Depok Nekat Karang Kisah Begal hingga Bikin Geger Warga
-
Detik-detik Mencekam Evakuasi 6 Kopassus di Elelim, Diserang Massa Saat Rusuh Berdarah di Papua
-
Ketua Animal Defenders Indonesia Jadi Tersangka Penipuan, Kasus Bermula dari Laporan Melanie Subono
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Wali Kota Prabumulih Viral usai Mutasi Kepsek, KPK Turun Tangan Periksa Harta Rp17 Miliar!
-
Dirjen Bina Pemdes Monitoring Siskamling di Bali: Apresiasi Sinergi Pecalang, Linmas, dan Pemdes
-
Momen Mistis Terjadi saat Alvi Peragakan Mutilasi Pacar Jadi 554 Potong di Surabaya
-
Heboh LHKPN Wali Kota Prabumulih: Isi Cuma Truk-Triton, Tapi Anak Sekolah Bawa Mobil, KPK Bergerak
-
Siapa Syarif Hamzah Asyathry? Petinggi Ormas Keagamaan yang Diduga Tahu Aliran Duit Korupsi Haji
-
Sempat Diwarnai Jatuhnya Air Mata, AM Putranto Resmi Serahkan Jabatan KSP ke Qodari