Suara.com - Motivasi Jorge Lorenzo berlipat ganda menyambut seri keenam MotoGP di Sirkuit Mugello, Italia, Minggu (4/6/2017). Maklum saja, balapan kali ini tak ubahnya jadi balapan kandang bagi timnya Ducati.
Bukan saja faktor geografis yang membuat kepercayaan diri Lorenzo memuncak, melainkan juga karena hasil tes pekan lalu di Sirkuit Montmelo, Catalunya, Barcelona, Spanyol.
Selain itu, hasil finis keenam di seri sebelumnya di Le Mans, Prancis, 21 Mei lalu, membuat "Spartan"--julukan Lorenzo--optimis bisa raih hasil positif di Mugello.
Di Le Mans lalu, Lorenzo start dari posisi 16. Perlahan-lahan dia merangsek posisinya hingga melintasi garis finis di urutan keenam.
"Setelah posisi keenam di Le Mans dan semua hasil positif yang kami dapat pekan lalu di Montmelo, saya datang ke Mugello dengan perasaan optimis dan hasrat yang besar untuk balapan," kata Lorenzo.
"Kami menemukan beberapa solusi bagus terkait ban depan dan tujuannya menjadi kompetitif seperti di Jerez," sambung Lorenzo.
Pada saat balapan di Jerez, 7 Mei 2017, Lorenzo berhasil naik podium. Kala itu, dia finis di belakang duo Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez.
Lorenzo juga mengungkapkan kesiapannya balapan di Mugello. Pengalamannya yang telah enam kali menang di Mugello--lima di kelas MotoGP dan sekali di kelas Moto2--membuatnya berhasrat ingin mengulangi pencapaian itu lagi.
"Saya merasa siap untuk GP Italia. Mugello adalah salah satu satu sirkuit favorit saya dan juga salah satu trek dimana saya banyak meraih kemenangan di masa lalu," ujar Lorenzo, 30 tahun.
Baca Juga: Akhirnya, Valentino Rossi Diizinkan Balapan di MotoGP Italia
"Kita juga tahu, faktanya ini merupakan balapan kandang bagi Ducati, dan ini membuat saya makin termotivasi. Saya tidak sabar ingin melihat seluruh fans di Ducati Grandstand!--tribun untuk fans Ducati," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO