Suara.com - Para nelayan pantai selatan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak satu bulan terakhir tidak melaut karena kondisi gelombang perairan kurang bagus.
"Gelombang laut di pantai selatan cukup tinggi, sehingga nelayan sementara memilih tidak melaut. Kalau memaksa melaut, hasil tangkapan ikan tidak menutupi biaya operasional," kata anggota nelayan Pantai Trisik Dwi Surya Putra di Kulon Progo, Rabu (7/6/2017).
Ia mengatakan, sejak hasil tangkapan ikan sangat sedikit dan gelombang laut kurang bagus, nelayan beralih menanam cabai, melon, semangka dan mengembangkan tambak udang.
"Nelayan Trisik itu mata pencahariannya bertani, petambak dan sekaligus nelayan. Saat hasil tangkapan ikannya turun, kami memilih bertani dan budi daya tambak udang," katanya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo Prabowo Sugondo mengatakan gelombang pantai selatan memang sangat tinggi. Sehingga, nelayan lebih memilih tidak melaut sementara untuk keselamatan mereka.
"Kami sudah mendapat laporan, gelombang laut sedang tinggi. Nelayan Kulon Progo memilih tidak melaut untuk sementara ini," kata Prabowo.
Namun demikian, ia mengakui ada satu dua kapal nelayan andon yang melaut, seperti nelayan Karangwuni dan Congot. Nelayan andon berasal dari Cilacap (Jawa Tengah) yang sumber mata pencaharian utamanya dari laut.
Ia mengakui nelayan asli Kulon Progo ini nelayan transisi dari petani menjadi pelaut. Sehingga, melaut bukan satu--satunya pekerjaan dan sumber pendapatan mereka. Saat hasil tangkapan ikan melimpah, mereka baru melaut. Begitu sebaliknya, saat hasil tangkapan ikan turun dan gelombang laut kurang baik, mereka beralih menjadi petani dan melalukan budi daya udang.
"Kita harus mengakui nelayan Kulon Progo saat ini masih sebagai nelayan sambilan atau nelayan transisi dari pertanian ke perikanan tangkap. Artinya, sumber pendapatan mereka tidak 100 persen dari melaut," katanya. [Antara]
Baca Juga: Temui Jokowi, Dekopin Minta TPI Diserahkan ke Koperasi Nelayan
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Ledakan Dahsyat Hancurkan Gedung Nucleus Farma di Tangsel, Sejumlah Bangunan Terdampak
-
Istana Bantah Kabar Sebut Listyo Sigit Setor Nama Komite Reformasi Polri ke Presiden Prabowo
-
Jejak Rekonsiliasi, Momen PPAD Ziarah ke Makam Pahlawan Timor Leste
-
Dirut PT WKM Tegaskan PT Position Nyolong Nikel di Lahan IUP Miliknya
-
Dirut PT WKM Ungkap Ada Barang Bukti Pelanggaran PT Position yang Dihilangkan
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
Seskab Teddy Indra Wijaya dan Mensesneg Prasetyo Hadi Hadiri Rapat Strategis di DPR, Bahas Apa?
-
Cetak Generasi Emas Berwawasan Global, Sekolah Garuda Siap Terapkan Kurikulum Internasional
-
Prabowo Video Call dengan Patrick Kluivert Jelang Timnas Lawan Arab Saudi: Give Us Good News
-
Pelamar Rekrutmen PLN Group 2025 Tembus 200 Ribu: Bukti Antusiasme Tinggi