Suara.com - Keluarga salah satu korban kecelakaan tabrakan kereta api Walahar Ekspress, Hari Febrianto, enggan jenazah korban diotopsi karena memerlukan waktu lama.
"Pihak keluarga Hari keberatan dengan proses pemeriksaan autopsi karena dilakukan dalam waktu yang lama," kata salah satu keluarga Hari, Hanfi Fajri di kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (14/6) dini hari.
Selain itu, Hanfi mengatakan, kondisi jenazah Hari tidak memungkinkan untuk dilakukan otopsi dalam waktu lama, sehingga harus segera dimakamkan.
Dia menjelaskan, jenazah korban akan langsung dibawa ke rumah duka di Keramat Pulo dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kawi-Kawi, Rabu (14/6/2017).
"Dimakamkan di TPU Kawi-Kawi rencana Rabu (14/6) siang karena menunggu keluarga dari Padang, Sumatera Barat," ujarnya.
Sebelumnya, dua orang tewas dalam kecelakaan antara mobil boks dan kereta api di perlintasan kereta api Pasar Gaplok, Kelurahan Kramat, Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa (13/6) sore.
"Pada Selasa pukul 17. 00 WIB telah terjadi tabrakan Kereta Api Purwakarta dengan mobil boks yang menerobos palang pintu rel," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/6).
Martinus mengatakan, menurut salah seorang saksi bernama Ujasujani (50), peristiwa terjadi saat palang pintu kereta api di Pasar Gaplok ditutup. Namun, mobil boks malah menerobos palang tersebut sehingga terjadi kecelakaan saat kereta api melintas.
"Awal kejadian pada saat palang pintu kereta api Pasar Gaplok ditutup, mobil boks menerobos sehingga terjadi tabrakan," kata Martinus menirukan Ujasujani.
Baca Juga: Baru Sebulan Beli Mobil, Hari Jadi Korban Tabrakan Kereta
Akibat peristiwa itu, mobil boks terseret kurang lebih 30 meter dari lokasi kejadian sehingga mengakibatkan kebakaran pada mobil boks dan dua gerbong kereta api.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Takut Kabur? Polri Cegah Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Keluar Negeri
-
Buntut Tragedi Maut Al Khoziny, Izin Pendirian Ponpes Bakal Dirombak Total
-
Rocky Gerung: Bukti dari KPU Justru Perkuat Ijazah Jokowi Palsu, 'Dinasti Solo' Makin Terkepung
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Berakhir: 67 Nyawa Melayang, Potongan Tubuh Jadi Temuan Terakhir Tim SAR
-
TNI Apresiasi PLN: Listrik Andal Sukses Kawal HUT TNI ke-80
-
Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025
-
Drama Alphard Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer: Disita KPK, Ternyata Cuma Mobil Sewaan Kementerian
-
Dana Transfer DKI Dipangkas Rp15 Triliun, Menkeu ke Pramono: Kayaknya Masih Bisa Dipotong Lagi!
-
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Sebut Anggaran KJP-KJMU Tetap Aman
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 7 Oktober 2025: Waspada Hujan Lokal di Sejumlah Kota