Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyesalkan terjadinya kasus penganiayaan terhadap anggota TNI Prada Ananda Puji Santoso (22) di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu (18/6/2017), sekitar pukul 23.47 WIB, yang dilakukan sekelompok anak muda yang tengah melakukan sahur on the road.
"Makanya, aku udah berkali-kali ngomong ya. Itu bukan sahur. Tapi itu geng motor," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/6/2017).
Djarot sudah berkali-kali mengingatkan agar sebaiknya jangan melakukan kegiatan sahur on the road karena resikonya terlalu berbahaya. Djarot berkali-kali menyarankan agar kegiatan sahur dilakukan di lingkungan rumah masing-masing, ketimbang konvoi di jalan raya.
"Sahurnya oke silakan, tapi berkali-kali saya ngomong jangan sahur kemudian pakai motor, muter-muter begitu. Itu pasti akan lebih banyak mudharatnya," kata Djarot.
Djarot mengatakan tahun ini jumlah kegiatan SOTR memang berkurang, tetapi kembali diwarnai aksi kekerasan.
"Kegiatan itu tahun ini sudah jauh berkurang. Tapi ini menjelang hari raya, kok kambuh lagi yang di wilayah Kemayoran. Saya dapat laporan kemarin," kata Djarot.
Untuk mencegah hal serupa terulang lagi, Djarot meminta polisi meningkatkan patroli di semua wilayah yang rawan kejahatan.
"Kan dulu daerah rawan pasti di Kemayoran, orang trek-trekan di situ. Mungkin menjelang lebaran ya, makanya kita perlu patroli," kata Djarot.
Sementara itu, kasus penganiayaan terhadap Ananda terjadi ketika dia tengah minum kopi bersama rekannya. Selanjutnya, sekelompok pemuda yang melakukan sahur on the road datang dan meneriaki Ananda dengan kata-kata kasar.
"Tidak terima, saksi Prada Ananda menghampiri pihak sahur on the road. Menanyakan maksudnya apa teriak kasar. Tetapi, ada dua orang rombongan sahur on the road mengeluarkan celurit," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto, Minggu (18/6/2017).
Melihat di antara remaja itu mengeluarkan celurit, Ananda berusaha menghindar. Dia dikejar. Lalu, ditusuk di bagian pinggang.
Namun, gagal lantaran Ananda kena tusukan dari belakang mengenai pinggang kiri sebanyak satu kali. Ananda lalu melarikan diri dan terjatuh di depan rekan-rekannya.
Setelah itu, kelompok remaja lari ke arah Jalan H. Jiung dan di sana kembali membuat keributan dengan warga setempat.
"Makanya, aku udah berkali-kali ngomong ya. Itu bukan sahur. Tapi itu geng motor," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (19/6/2017).
Djarot sudah berkali-kali mengingatkan agar sebaiknya jangan melakukan kegiatan sahur on the road karena resikonya terlalu berbahaya. Djarot berkali-kali menyarankan agar kegiatan sahur dilakukan di lingkungan rumah masing-masing, ketimbang konvoi di jalan raya.
"Sahurnya oke silakan, tapi berkali-kali saya ngomong jangan sahur kemudian pakai motor, muter-muter begitu. Itu pasti akan lebih banyak mudharatnya," kata Djarot.
Djarot mengatakan tahun ini jumlah kegiatan SOTR memang berkurang, tetapi kembali diwarnai aksi kekerasan.
"Kegiatan itu tahun ini sudah jauh berkurang. Tapi ini menjelang hari raya, kok kambuh lagi yang di wilayah Kemayoran. Saya dapat laporan kemarin," kata Djarot.
Untuk mencegah hal serupa terulang lagi, Djarot meminta polisi meningkatkan patroli di semua wilayah yang rawan kejahatan.
"Kan dulu daerah rawan pasti di Kemayoran, orang trek-trekan di situ. Mungkin menjelang lebaran ya, makanya kita perlu patroli," kata Djarot.
Sementara itu, kasus penganiayaan terhadap Ananda terjadi ketika dia tengah minum kopi bersama rekannya. Selanjutnya, sekelompok pemuda yang melakukan sahur on the road datang dan meneriaki Ananda dengan kata-kata kasar.
"Tidak terima, saksi Prada Ananda menghampiri pihak sahur on the road. Menanyakan maksudnya apa teriak kasar. Tetapi, ada dua orang rombongan sahur on the road mengeluarkan celurit," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto, Minggu (18/6/2017).
Melihat di antara remaja itu mengeluarkan celurit, Ananda berusaha menghindar. Dia dikejar. Lalu, ditusuk di bagian pinggang.
Namun, gagal lantaran Ananda kena tusukan dari belakang mengenai pinggang kiri sebanyak satu kali. Ananda lalu melarikan diri dan terjatuh di depan rekan-rekannya.
Setelah itu, kelompok remaja lari ke arah Jalan H. Jiung dan di sana kembali membuat keributan dengan warga setempat.
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Grand Filano SOTR Season 2 Digelar di 6 Kota, Padukan Pengalaman Riding dan Sport Populer
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'