Suara.com - Abdul Qosim (30) merupakan salah satu korban tabrak lari mobil Daihatsu Ayla di sekitar patung Ondel-Ondel, Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Minggu (18/6/2017), sekitar pukul 03.00 WIB. Abdul Qosim selamat, meskipun sekujur tubuhnya luka.
Ketika ditemui Suara.com di rumahnya, Jalan Kemayoran Gempol RT 3, RW 4, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Selasa (20/6/2017), Abdul tengah berbaring tempat tidur. Sekujur tubuhnya diperban.
Abdul kemudian menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. Ketika itu, dia sedang santap sahur. Tiba-tiba, ada temannya berteriak-teriak di luar rumah untuk meminta pertolongan karena kawan bernama Adrian Dwi Nanda (18) alias Babang meninggal.
"Itu teman saya berteriak minta tolong sekitar jam 03.00 WIB. Teriak-teriak Babang meninggal," kata Abdul menirukan teriakan teman.
Abdul cepat-cepat keluar rumah dan bersama sekitar tujuh rekannya mencari tahu informasi mengenai apakah betul Babang meninggal dunia.
"Saya dengar itu pas anak - anak kumpul di depan rumah. Sambil mencari informasi itu. Nah, kami bertujuh mencari tahu lokasi Babang meninggal dimana. Kami bergerak mau lihat ke jalan Ondel - Ondel," ujar Abdul sambil menahan rasa sakit.
Sesampai di dekat Patung Ondel-Ondel, Abdul dan rekan-rekannya dihadang sekitar 15 orang.
"Di depan jalan kami sudah dihadang. Itu kami lihat bukan kayak geng motor, itu yang saya lihat ada dua orang, yang satu bawa double stick dan satu orang bawa senjata api. Perawakannya kayak anggota gitu," ujar Abdul.
Salah satu anggota kelompok penghadang mengacung-acungkan senjata api sambil berteriak. "Ayo sini elu, kalau mau nyusul teman elu," kata Abdul mengulang ucapan orang tersebut.
Melihat senjata api diacungkan, Abdul dan teman-temannya menghindar dan kembali masuk ke pemukiman. Tapi, dikejar.
"Pas lihat senpi kami juga lari, dan mundur masuk ke dalam gang rumah lagi. Sempat mereka mengejar ke dalam gang," ujar Abdul.
Belasan orang tersebut baru menghentikan pengejaran setelah ada tokoh masyarakat.
Sekitar 10 menit kemudian, Abdul dan rekan-rekannya kembali keluar dari rumah.
Berita Terkait
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Dirut Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut di Kemayoran, Polisi Ungkap Pasal Kelalaian
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Terjebak di Antara Api dan Asap Kimia: Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Maut Kemayoran
-
Polisi Periksa Manajemen Terra Drone Terkait Kebakaran Maut di Kemayoran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana