Suara.com - Sebuah bom meledak dan mengguncang sebuah stasiun kereta api utama di Brussels, Belgia pada Selasa malam waktu setempat (20/6/2017), sementara seorang lelaki yang diduga sebagai pembom bunuh diri ditembak mati oleh tentara di lokasi yang sama.
Terduga pelaku pengeboman, seperti diwartakan kantor berita AFP dan Reuters, sempat meneriakkan takbir sebelum meledakkan sebuah bom berdaya ledak kecil.
Akibat ledakan itu Stasiun Gare Centrale dan area di sekitarnya ditutup dan para penumpang dievakuasi.
"Ada seorang lelaki dan sebuah ledakan kecil pecah di dekatnya. Para tentara melumpuhkannya dengan tembakan senjata. Tak ada orang lain yang terluka," kata juru bicara kepolisian Belgia, Peter De Waele.
Menurut sejumlah saksi mata, lelaki yang diduga melakukan pengeboman itu berkulit gelap, rambutnya pendek, dan mengenakan kaos berwarna putih serta celana jeans.
"Seseorang meneriakkan 'Allahu Akbar' dan kemudian ia meledakkan sebuah troli," kata Nicolas Van Herrewegen, seorang pegawai kantor pos di stasiun tersebut kepada media lokal.
"Saya berada di balik sebuah dinding ketika ledakan terjadi. Saya merunduk dan memperingatkan rekan-rekan kerja saya untuk mengevakuasi semua orang. Dia tadinya masih berada di sekitar lokasi itu, tetapi kemudian kami tak melihatnya lagi," lanjut Van Herrewegen.
Menurut Van Herrewegen ledakan itu sendiri tak begitu besar, tetapi "dampaknya cukup kuat. Orang-orang berlari kocar-kacir".
"Saya merasa ia menyembunyikan sesuatu, karena saya bisa melihat kabel-kabel pada tubuhnya, jadi saya menduga ia mengenakan rompi bom bunuh diri," tutur dia lagi.
Sekitar satu jam setelah peristiwa itu, pusat manajemen krisis federal Belgia mengatakan bahwa situasi sudah berhasil dikendalikan.
Stasiun Gare Centrale sendiri, yang sebagian besarnya berada di bawah tanah, terletak di tengah kota Brussels dan berada dekat dengan Grand Palace, sebuah lapangan yang menjadi pusat ibu kota Belgia itu.
Brussels sendiri sedang berada dalam kesiagaan tinggi sejak beberapa pelaku bom bunuh diri menyerang bandara dan stasiun kereta Metro pada Maret 2016. Sebanyak 32 orang tewas dalam serangan yang diklaim oleh kelompok teroris ISIS tersebut.
Pada Agustus tahun lalu, seorang lelaki bersenjata parang menyerang dua polisi perempuan di kota Charleroi sebelum ditembak mati oleh petugas keamanan.
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!