Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menugaskan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meneliti kejadian kecelakaan Bus Rosalia Indah jurusan Jakarta-Yogyakarta yang terjun ke jurang di ruas Jalan Raya Bayeman, Kabupaten Purbalingga, Sabtu pagi (24/6/2017).
"Nanti kami tugaskan KNKT untuk meneliti kejadian itu karena kami tidak bisa langsung menghukum tanpa tahu sumbernya seperti apa yang ada di lapangan," kata Menteri Budi di sela-sela meninjau Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu.
Ia pun menyatakan bahwa Kementerian Perhubungan sudah mendapat laporan terkait kecelakaan Bus Rosalia Indah di Purbalingga, Jawa Tengah, tersebut.
"Saya sudah dapat laporan tetapi belum tahu detailnya seperti apa, makanya saya prihatin berkaitan dengan kecelakaan bus Rosalia ini," tuturnya.
Menurut Budi, Kemenhub belum mengetahui apakah bus itu memang laik untuk jalan atau memang ada kendala dari sopir yang mengendarai bus tersebut.
"Karena beberapa kecelakaan sebelumnya ternyata tidak laik dan sopirnya bukan sopir yang benar tetapi saya turut prihatin dengan kejadian ini. Kami harapkan para sopir itu jangan buru-buru, harus antre, dan sebagainya," kata Budi.
Ia pun menyatakan Kemenhub akan melihat terlebih dahulu untuk mengambil tindakan terhadap Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah terkait kecelakaan yang menyebabkan empat orang meninggal itu.
"Kami mesti lihat dulu bus itu ada status kelaikan atau tidak dengan stiker. Kalau ternyata tidak, maka kami akan lugas melakukan tindakan itu kepada Perusahaan Otobus tetapi kalau ada kelaikan, berarti yang salah kan tinggal sopir," ucap Budi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan bus penumpang dilarang beroperasi jika di sisi kiri kaca depan tidak ditempeli stiker berwarna biru karena itu berarti kendaraan tersebut belum lolos uji kelaikan.
Empat penumpang yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu diketahui bernama Santosa Subana (30), warga Dahu RT 14 RW 05, Cikeusal, Serang, Banten, Wawan Kustanto (29), warga Prambanan RT 02 RW 04, Klaten, Setyo Prihatin (37), warga Kampung Ledup RY 02 RW 32, Jaya Jatiluhur, Tangerang, Banten, dan Suratmi (40), warga Tomang Baru Blok C1 Nomor 26, Jakarta Barat.
Sebanyak 36 korban luka-luka, dua orang di antaranya dirawat di RS Nirmala, 33 orang di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata, dan satu orang di RS Harapan Ibu.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIB ketika bus kelas eksekutif berpelat nomor AD-1505-AU yang dikemudikan Imamudin (44), warga Bogor, Jawa Barat, hilang kendali.
Bus bermuatan 40 orang (termasuk sopir dan dua awak bus lainnya, red.) yang datang dari arah utara atau Pemalang terjun ke jurang dengan kedalaman 10 meter.
Berita Terkait
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
5 Rekomendasi Mobil Keluarga 7 Seater untuk Mudik Libur Nataru
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK