Suara.com - Jemaah Ahmadiyah di Desa Manislor, Kuningan, Jawa Barat, masih mendapat perlakuan diskriminatif dari pemerintah setempat.
Bahkan, hingga kekinian, mereka tak diberikan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Padahal, jemaah Ahmadiyah di daerah tersebut mencapai 90 persen dari seluruh penduduk.
"Meski mayoritas, mereka tak pernah diberikan e-KTP hingga sekarang,” tutur Mubaligh Jakarta Utara Ahmadiyah, Muhammad Nurdin, kepada Suara.com di Masjid Al Hidayah, Jalan Balikpapan I, nomor 10, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2017).
Ia mengungkapkan, perlakuan diskriminatif tersebut disebabkan pemerintah setempat mendapat tekanan dari sekelompok orang.
"Sudah berbagai upaya kami lakukan, ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), tapi tetap tidak membuahkan hasil juga," sesalnya.
Nurdin menuturkan, ketiadaan e-KTP tersebut membuat jemaah Ahmadiyah Manislor mengalami berbagai kesulitan administratif.
Salah satunya, jemaah mereka tidak bisa melangsungkan pernikahan di sana. Sebab, Kantor Urusan Agama setempat menolak melayani pengikut Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) menikah.
"Makanya ketika ada orang Manislor mau nikah, mereka terpaksa ikut nikah di tempat (daerah) lain, buat KTP di tempat lain," ujar Nurdin.
Baca Juga: Menahan Sedih, Pedagang Ini Untung Rp2 Juta Sehari di Kuburan!
Tak hanya itu, kata dia, warga Ahmadiyah secara umum juga masih menjadi sasaran aksi intoleran semisal perusakan masjid dan teror terhadap pengurus.
"Meskipun penentangan terjadi di mana-mana, tetap kami tak melawan atau balas menghujat pemerintah. Kami tetap taat kepada pemerintah, walau kami dizalimi,” jelasnya.
Nurdin tak habis pikir, apakah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla akan terus “menutup mata” atas diskriminasi yang dialami warga Ahmadiyah.
"Saya tidak tahu ya ini langkah pemerintah seperti apa. Pakai cara yang halus (mengusir Ahmadiyah) atau apa. Apalagi Jokowi manuvernya sulit ditebak," katanya.
Meski begitu, dia berpikir positif. Nurdin meyakini pemerintah suatu saat akan menyelesaikan kasus perbedaan keyakinan ini secara baik.
Nurdin memastikan, pengikut Ahmadiyah akan terus bersabar menghadapi beragam intimidasi serta diskriminasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta