Suara.com - Juru bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia Yendra Budiana belum dapat memastikan apakah daerah-daerah yang tingkat kerawanannya tinggi akan meminta bantuan aparat keamanan atau tidak untuk menjaga pelaksanaan salat Idul Fitri. Sampai sekarang, pimpinan pusat Ahmadiyah belum menerima pemberitahuan adanya permintaan bantuan pengamanan.
"Pada beberapa daerah yang mungkin merasa ada gangguan mungkin mereka akan lakukan (meminta penjagaan aparat). Tapi, sejauh ini belum ada yang masuk surat ke pimpinan pusat Ahmadiyah," kata Yendra, Rabu (21/6/2017).
Yendra mengatakan biasanya daerah akan mengirimkan surat permintaan jaminan keamanan jika dirasa situasinya benar-benar membutuhkan.
Yendra kemudian menyebut tiga daerah yang saat ini tingkat keamanan untuk jemaat Ahmadiyah belum kondusif.
"Sejauh ini kan yang paling tidak kondusif kan di Depok. Kemudian di Kersamaju, Tasikmalaya, dan Banjar, Jawa Barat. Tiga tempat yang masjidnya tidak bisa dipakai," ujar Yendra.
Yendra masih menunggu hingga hari Jumat mengenai apakah ada daerah yang membutuhkan bantuan pengamanan dari kepolisian dalam menjalankan salat Idul Fitri.
"Biasanya nggak bisa dilihat sekarang. Tapi pada H - 2. Biasanya seperti itu. Jadi misalnya salat Idul Fitri hari Minggu, kami baru bisa lihat hari Jumat (kondisi setiap wilayah). Biasanya akan terlihat itu," kata Yendra.
Yendra mengatakan pelaksanaan salat Ied Jemaat Ahmadiyah tetap mengikuti ketetapan pemerintah yaitu pada Minggu (25/6/2017).
"Ahmadiyah selalu taat mengikuti keputusan pemerintah yang sah. Baik soal penetapan Idul Fitri atau hal - hal lainya yang tidak bertentangan dengan hukum," ujar Yendra.
Berita Terkait
-
Mau Ikut Semarakan HUT RI, Bazar Kemerdekaan Jemaah Ahmadiyah Parakansalak Justru Dilarang Kades
-
Atas Nama Kondusivitas, Pemda Garut Segel Masjid dan Bubarkan Jemaah Ahmadiyah di Desa Ngamplang
-
Kutuk Aksi Penutupan Masjid Ahmadiyah di Garut, Usman Hamid: Diskriminasi Nyata dan Pelanggaran Serius Negara!
-
Tutup Paksa Masjid Ahmadiyah di Garut, Tindakan Satpol PP Dicap Intoleran!
-
Momen SEJUK dan Beragam Komunitas Visit Suara.com, Bahas Hitam dan Putih Keberagaman
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor