Suara.com - Sebanyak 12 orang ditangkap Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut), setelah markas mereka diserbu dua teroris pada hari Idul Fitri 1438 Hijriah, Minggu (25/6/2017) dini hari.
Belasan orang yang diamankan tersebut berstatus saksi atas penyerangan terhadap personel Yanma Polda Sumut Aiptu M Sigalingging.
Kabid Humas Polda Sumut Komisaris Besar Rina Sari Ginting di Medan, Senin (26/6), mengatakan, ke-12 saksi tersebut diamankan tim gabungan Densus Antiteror Mabes Polri dan Polda Sumut hingga Minggu malam.
Seluruh saksi yang telah diamankan masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Mako Satuan Brimob Polda Sumut.
"Dari 12 orang itu, ada lima orang yang perlu dilakukan pendalaman," katanya, seperti diberitakan Antara.
Menurut dia, dari saksi yang sedang dilakukan pendalaman tersebut, pihak kepolisian ingin mengetahui mengenai peranan dan kaitannya dengan peristiwa penyerangan itu.
Misalnya, tentang survei dan pemetaan lokasi Mapolda Sumut sebelum penyerangan, serta memperbanyak dan menggandakan buku dan rekaman untuk mendoktrin anggotanya.
Tak hanya itu, saksi itu juga dipertanyakan mengenai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan cara kerja mereka.
Melalui hasil pemeriksaan, pihak kepolisian telah mengetahui identitas kedua pelaku yaknk AR dan SP. AR tewas dalam peristiwa itu, sedangkan SP masih hidup meski tertembak.
Baca Juga: Warga Jakarta Berwisata di Taman Depan Rumah Dinas Djarot
SP pada tahun 2013 pernah berangkat ke Syria selama enam bulan.
"Sekembalinya dari Suriah, SP terus melakukan komunikasi melalui internet mengenai penyebaran paham ISIS," terangnya.
Sebelumnya, pada Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, dua orang tidak dikenal menyerang personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung, yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.
Akibat penyerangan tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya.
Namun, kedua pelaku berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Seorang pelaku tewas, dan seorang luka tertembak.
Berita Terkait
-
'Hacker' ISIS Retas Laman Resmi Pemerintah AS, 'Ini Balas Dendam'
-
Anggota Polisi Ditusuk, OSO: Kok Masih Ada Manusia Bejat
-
Gencatan Senjata Lebaran di Marawi Cuma 8 Jam, Perang Berlanjut
-
Waspada ISIS, Pakistan Kerahkan 15 Ribu Tentara Jaga Proyek Cina
-
Terindikasi ISIS, Pembunuh Polisi di Sumut Pernah ke Suriah
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah