Suara.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari curiga latar belakang peristiwa putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan tuduhan penodaan agama dan hate speech bukan kasus biasa. Tokoh yang dekat dengan Jokowi tersebut curiga laporan tersebut memiliki motif menyerang pemerintahan Jokowi.
"Ya apapun menurutku ya yang akan dilakukan Kaesang pasti akan dipelintir-pelintir. Karena bagaimana pun ini politik, bukan karena sekedar ujaran kebencian. Konteksnya politik dan kita tahu Pak Jokowi pemerintahan pasti akan diserang terus meneruslah," kata Eva di DPR, Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Dari kacamata hukum, menurut Eva, laporan tersebut tidak kuat karena video blog yang dijadikan obyek tuduhan tidak cukup kuat untuk membuktikan. Menurut Eva dalam video blog Kaesang tidak ada unsur ajakan untuk membenci pada kelompok tertentu.
"Jadi kalau itu dilaporkan saya yakin tidak satu bukti bahwa ini memenuhi syarat untuk dijadikan kasus ujaran kebencian," ujarnya.
Anggota Komisi XI DPR mengungkapkan sejak maju ke pilpres tahun 2014, Presiden Jokowi sudah diserang dari berbagai lini. Presiden Jokowi diserang isu PKI dampai keturunan Cina.
Itu sebabnya, Eva tidak kaget lagi dengan adanya orang yang melaporkan video Kaesang.
"Jadi semua kesempatan untuk melemahkan pasti akan dipakai. Kebetulan Kaesang bisa dijadikan entry point ya untuk juga menyerang Pak Jokowi-lah atau pemerintah," kata dia.
Eva tentu saja mendukung profesionalisme polisi. Tetapi menurut pendapat Eva kasus tersebut tidak layak untuk diproses, apalagi setelah Eva mengetahui latar belakang pelapor.
"Sebaiknya sih berhenti ajalah. (Apalagi pelapornya) nggak legitimatelah untuk ditindaklanjuti," kata Eva.
Kaesang dilaporkan warga bernama Muhammad Hidayat Situmorang ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor laporan LP/1049/K/VI.2017/SPKT/Restro Bekasi Kota pada Minggu (2/7/2017).
Berita Terkait
-
Asal-usul Ondel-Ondel Betawi, Jadi Tema Acara Ultah Pertama Anak Kaesang Pangarep
-
PSI Partai Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi 'Bapak J' Cuma Jualan Nama Jokowi-Kaesang
-
Segera Diumumkan Kaesang jadi Ketua Dewan Pembina PSI, 'Bapak J' Disebut Sosok Istimewa, Jokowi?
-
Soal Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Raja Juli: Nanti Mas Ketum Yang Akan Umumkan ke Publik
-
Erina Gudono Unggah Momen Tedhak Siten Bebingah, Berapa Usia Ideal Bayi saat Melakukannya?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir