Suara.com - GHO (20), pelaku teror pemasangan bendera mirip ISIS dan surat kaleng berisi ancaman di kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ternyata sudah sejak 2015 mempelajari paham radikal melalui beberapa grup di aplikasi percakapan Telegram.
"Untuk pemahaman radikal diperoleh pada yang bersangkutan dari cyber space sejak tahun 2015, salah satunya dari grup dan channel Telegram Manjanik, Ghuroba, UKK, Khilafah Islamiyah," kata Kepala Bagian Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto melalui keterangan tertulis, Minggu (9/7/2017).
Selain itu, Rikwanto menjelaskan jika pemuda tersebut juga membeli buku karangan pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman yang telah berbaiat ke kelompok teroris ISIS. Buku tersebut dibeli pelaku secara online.
"Kemudian berbaiat pada ISIS secara sendiri pada pertengahan 2017, dengan teks yang diperolehnya dari grup telegram Khilafah Islamiyah," kata Rikwanto.
Setelah berbaiat kepada ISIS secara personal, lanjut Rikwanto, GHO kemudian menyiapkan diri dengan berlatih fisik.
"Setelah melakukan baiat kemudian menyiapkan fisik sendiri, dengan item lari, sit up, push up, back up secara sendiri di rumahnya," kata dia .
"Kemudian sempat melakukan idad dengan memanah, dengan panah dan busur panah yang dimilikinya," tambah Rikwanto.
Lebih lanjut, alasan pelaku melatih diri secara fisik agar bisa melaksanakan jihad sesuai ajaran radikal yang didapatkan melalui grup-grup percakapan di media sosial.
"Maksud dari idad tersebut adalah agar tubuh selalu siap untuk melakukan jihad pada kapan pun, yang juga dianjurkan pada grup grup telegram yang diikutinya," kata dia.
Baca Juga: Pemasang Bendera ISIS di Polsek Ditangkap, Dia Pun Buka Mulut
Seperti diketahui, polisi GHO diringkus di Jalan Haji Nurisan, Kebayoran Lama, Jaksel, pada Jumat (7/7/2017) lalu.
Teror pemasangan bendara mirip ISIS dilakukan pelaku seorang diri saat kondisi Posek Kebayoran Lama sepi. Pelaku juga sempat mengamati kantor polisi tersebut sehari sebelum pemasangan.
Selain itu, polisi juga menemukan surat kaleng berisi ancaman saat terjadi pemasangan bendera mirip ISIS. Pelaku diyakini menuliskan pesanberisi ancaman di kertas warna kuning yang ditaruh dalam botol air mineral kemasan satu liter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026