Suara.com - Arab Saudi kembali menghukum mati umat Muslim Syiah yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan-kebijakan nonpopulis kerajaan tersebut.
Termutakhir, seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (12/7/2017), Arab Saudi menghukum mati empat muslim Syiah atas tuduhan melakukan aksi "terorisme". Padahal, keempatnya adalah pemimpin aksi protes yang sempat bentrok dengan aparat kepolisian.
Kementerian Dalam Negeri Saudi mengungkapkan, keempat orang tersebut ialah Zaher Abdulraheem Hussein al-Basri, Yousef Ali Abdullah al-Mishaikhesh, Mahdi Mohammed Hasan al-Sayegh, dan Amjad Naji Hasan Al emaibed.
"Keempatnya divonis bersalah karena melakukan kejahatan melawan negara. Mereka mengorganisasikan aksi demonstrasi yang berujung kekerasan, melawan personel polisi dan mempropagandakan perlawanan terhadap kerajaan," demikian pernyataan yang dikutip Al Jazeera dari Saudi Press Agency.
Saudi bukan kali pertama menghukum mati umat Muslim Syiah yang berani menentang beragam kebijakan kerajaan yang tidak memedulikan nasib rakyat miskin.
Pada 2 Januari 2016, Saudi menghukum mati ulama Islam mazhab Syiah Sheikh Nimr al-Nimr. Sang ulama dianggap melakukan aksi "teroristik" melawan kerajaan.
Padahal, Sheikh Nimr merupakan tokoh agama sekaligus pemimpin aksi-aksi demonstrasi warga di wilayah timur Saudi untuk memprotes ketidakadilan serta kemiskinan.
Baca Juga: Klaim Habib Rizieq soal Pembacokan Hermansyah yang Terbantahkan
Hukuman mati atas Shiekh Nimr kala itu memicu kemarahan umat Islam di sejumlah negara, termasuk Iran. Warga Iran ketika itu menggelar demonstrasi besar-besaran mengecam Arab Saudi.
Untuk diketahui, kerajaan Arab Saudi memberlakukan kebijakan diskriminatif dan memarjinalisasi umat Muslim Syiah di negerinya. Diskriminasi dan marjinalisasi tersebut terjadi pada lapangan politik dan ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya